Pascabentrok dengan Pasukan China, India Tempatkan Rudal Jelajah di Himalaya

Rabu, 03 November 2021 - 21:30 WIB
Pasukan India bersiaga di perbatasan Himalaya dengan China. FOTO/Al Jazeera
NEW DELHI - India mengerahkan rudal jelajah , howitzer, helikopter, dan drone buatan Israel di sepanjang perbatasan mereka dengan China di wilayah pegunungan Himalaya. Setahun setelah bentrokan mematikan di dataran tinggi dengan tentara China, India memang meningkatkan pertahanan perbatasannya di sepanjang wilayah pegunungan yang berbahaya.

Wilayah pegunungan ini telah lama menjadi titik kritis antara kedua negara. Arunachal Pradesh, yang melintasi sisi lain Himalaya dari Tibet, menjadi wilayah rawan bentrokan pasukan kedua negara. Beijing juga mengklaim kepemilikan Arunachal Pradesh – yang disebut sebagai Tibet Selatan – dan secara singkat menduduki sebagian besar wilayah itu.



Ketegangan kembali berkobar sejak pertengahan tahun 2020, ketika pasukan dari kedua negara bertempur satu lawan satu di sepanjang perbatasan bersama mereka di Ladakh. Bentrokan itu menewaskan sedikitnya 20 tentara India dan 4 tentara China.

Masing-masing pihak secara rutin mengirim patroli ke daerah-daerah yang diklaim atau dikendalikan oleh pihak lain. India juga menuduh China membangun pemukiman permanen di dekat perbatasan. “Kami telah mengamati beberapa pembangunan infrastruktur di pihak China,” kata komandan pasukan India, Letnan Jenderal Manoj Pande, seperti dikutip dari Al Jazeera, Rabu (3/11/2021).



“Itu telah menyebabkan [lebih banyak] jumlah pasukan yang sekarang ditempatkan atau ditempatkan di sana,” lanjutnya. Selain rudal jelajah dan howitzer, India juga mengerahkan helikopter angkut Chinook buatan Amerika Serikat dan drone yang dibangun di Israel.



Wilayah tempat pasukan India dan China bersiaga memang berada di lokasi yang ekstrim. Temperatur di sekitar dusun strategis sering turun di bawah nol dan udara pegunungan yang tipis kekurangan oksigen. Pos-pos militer terdekat dapat terputus dari dunia luar selama berminggu-minggu di musim dingin.

"Geografi kawasan itu bertentangan dengan manusia," kata seorang brigadir tentara India kepada kantor berita AFP. "Ini bisa berakibat fatal jika seseorang tidak sepenuhnya fit, terlatih atau menyesuaikan diri," lanjutnya.
Dapatkan berita terbaru, follow WhatsApp Channel SINDOnews sekarang juga!
Halaman :
tulis komentar anda
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More