Mantan Bos MI6: Kecelakaan di Laboratorium China Pemicu Pandemi Covid-19

Kamis, 04 Juni 2020 - 11:03 WIB
"Saya pikir artikel khusus ini sangat penting, dan saya berpikir itu akan menggeser perdebatan," imbuhnya.

Ia mengungkapkan bahwa peneliian Dalgleish/Sorensen telah ditulis ulang beberapa kali. Versi sebelumnya, yang dilihat oleh The Telegraph, menyimpulkan bahwa virus Corona harus dengan tepat disebut "virus Wuhan" dan mengklaim telah membuktikan tanpa keraguan bahwa virus Covid-19 direkayasa.

"Kami sadar bahwa temuan ini dapat memiliki signifikansi politik dan menimbulkan pertanyaan yang mengganggu," tulis para penulis aslinya. Makalah ini beredar luas di belakang layar setelah didistribusikan untuk peer review, sementara pejabat intelijen dilaporkan memeriksa temuannya.

Makalah ini sendiri belum diterima untuk publikasi dalam jurnal ilmiah apa pun.

"Artikel (yang pertama) ini diserahkan ke sebuah jurnal, yang menolaknya dalam waktu satu minggu setelah menerimanya, dan pada periode yang sama menerima publikasi dua atau tiga artikel China yang berhubungan dengan virus, dalam waktu 48 jam," kata Sir Richard.

"Jadi, maksud saya, ketika debat tentang virus ini berkembang, saya pikir semua materi ini akan dicetak dan akan mempermalukan sejumlah orang, saya kira. Mari kita sarankan agar orang China mungkin terlalu banyak bicara dalam jurnal mereka, dalam apa yang muncul dan apa yang tidak," sambungnya.

Sir Richard menyarankan para ilmuwan mungkin telah melakukan eksperimen splicing gen rahasia pada virus Corona kelelawar ketika Covid-19 entah bagaimana lolos melalui selang biosekuriti.

"Ini bisnis yang berisiko jika Anda membuat kesalahan," katanya.

Sir Richard mengatakan dia tidak percaya orang China telah melepaskan virus itu dengan sengaja, tetapi menuduh Beijing kemudian menutupi skala penyebarannya.

Pemerintah China bersikeras bahwa wabah dimulai di "pasar basah" kota Wuhan akhir tahun lalu. Tetapi para kritikus mempertanyakan mengapa beberapa kasus manusia purba dan kontak mereka tampaknya tidak memiliki hubungan dengan daerah tersebut.
Dapatkan berita terbaru, follow WhatsApp Channel SINDOnews sekarang juga!
Halaman :
tulis komentar anda
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More