AS kepada Korut: Setop Provokasi, Mari Duduk Satu Meja
Minggu, 24 Oktober 2021 - 15:22 WIB
SEOUL - Uji coba rudal balistik Korea Utara (Korut) baru-baru ini mengkhawatirkan dan kontraproduktif dalam upaya mengurangi ketegangan dan Pyongyang seharusnya terlibat dalam pembicaraan. Hal itu diungkapkan utusan Amerika Serikat (AS) untuk Korut.
Berbicara kepada wartawan setelah bertemu dengan mitranya dari Korea Selatan (Korsel) di Seoul, Utusan Khusus Sung Kim mengatakan AS berkomitmen untuk mengeksplorasi diplomasi yang berkelanjutan dan substantif dengan Korut.
"Tujuan kami tetap denuklirisasi lengkap di semenanjung Korea," kata Kim.
"Itulah mengapa uji coba rudal balistik Pyongyang baru-baru ini, salah satu dari beberapa uji coba dalam enam minggu terakhir, mengkhawatirkan dan kontraproduktif untuk membuat kemajuan menuju perdamaian abadi di semenanjung Korea,” ia melanjutkan seperti dikutip dari Reuters, Minggu (24/10/2021).
Pyongyang sejauh ini telah menolak tawaran AS, menuduh Washington dan Seoul membicarakan diplomasi sambil meningkatkan ketegangan dengan kegiatan militer mereka sendiri.
Pada Kamis lalu, Korut mengatakan AS bereaksi berlebihan terhadap uji coba rudal balistik yang diluncurkan dari kapal selam yang disebutnya untuk mempertahankan diri. Pyongyang lantas mempertanyakan ketulusan tawaran pembicaraan Washington, memperingatkan konsekuensinya.
Meski begitu, utusan khusus AS menegaskan, peluncuran itu melanggar beberapa resolusi Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa dan menimbulkan ancaman bagi tetangga Korut dan masyarakat internasional.
"Kami menyerukan kepada DPRK untuk menghentikan provokasi dan kegiatan destabilisasi lainnya dan malah terlibat dalam dialog," katanya, menggunakan inisial nama resmi Korut, Republik Rakyat Demokratik Korea.
Berbicara kepada wartawan setelah bertemu dengan mitranya dari Korea Selatan (Korsel) di Seoul, Utusan Khusus Sung Kim mengatakan AS berkomitmen untuk mengeksplorasi diplomasi yang berkelanjutan dan substantif dengan Korut.
"Tujuan kami tetap denuklirisasi lengkap di semenanjung Korea," kata Kim.
"Itulah mengapa uji coba rudal balistik Pyongyang baru-baru ini, salah satu dari beberapa uji coba dalam enam minggu terakhir, mengkhawatirkan dan kontraproduktif untuk membuat kemajuan menuju perdamaian abadi di semenanjung Korea,” ia melanjutkan seperti dikutip dari Reuters, Minggu (24/10/2021).
Pyongyang sejauh ini telah menolak tawaran AS, menuduh Washington dan Seoul membicarakan diplomasi sambil meningkatkan ketegangan dengan kegiatan militer mereka sendiri.
Pada Kamis lalu, Korut mengatakan AS bereaksi berlebihan terhadap uji coba rudal balistik yang diluncurkan dari kapal selam yang disebutnya untuk mempertahankan diri. Pyongyang lantas mempertanyakan ketulusan tawaran pembicaraan Washington, memperingatkan konsekuensinya.
Meski begitu, utusan khusus AS menegaskan, peluncuran itu melanggar beberapa resolusi Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa dan menimbulkan ancaman bagi tetangga Korut dan masyarakat internasional.
"Kami menyerukan kepada DPRK untuk menghentikan provokasi dan kegiatan destabilisasi lainnya dan malah terlibat dalam dialog," katanya, menggunakan inisial nama resmi Korut, Republik Rakyat Demokratik Korea.
tulis komentar anda