Filipina Marah Kapal Patrolinya Ditantang Kapal Beijing di Laut China Selatan
Kamis, 21 Oktober 2021 - 06:37 WIB
China mengklaim kedaulatan atas sebagian besar Laut China Selatan, tetapi Brunei, Malaysia, Filipina, Taiwan, dan Vietnam juga mengajukan klaim yang sama untuk beberapa atau semua pulau.
Pada 2016, pengadilan internasional membatalkan klaim ekspansif China di jalur air strategis di mana perdagangan kapal senilai sekitar USD3 triliun lewat setiap tahunnya.
Meski demikian, Presiden Filipina Rodrigo Duterte mengesampingkan keputusan yang menguntungkan Manila itu dan mengejar pemulihan hubungan dengan Beijing dengan imbalan janji miliaran dolar pinjaman, bantuan dan investasi. Banyak di antara janji China pada Filipina itu belum terwujud.
Sejak Duterte menjabat pada Juni 2016, Filipina telah mengajukan lebih dari 80 protes diplomatik terhadap China.
Pada 2016, pengadilan internasional membatalkan klaim ekspansif China di jalur air strategis di mana perdagangan kapal senilai sekitar USD3 triliun lewat setiap tahunnya.
Meski demikian, Presiden Filipina Rodrigo Duterte mengesampingkan keputusan yang menguntungkan Manila itu dan mengejar pemulihan hubungan dengan Beijing dengan imbalan janji miliaran dolar pinjaman, bantuan dan investasi. Banyak di antara janji China pada Filipina itu belum terwujud.
Sejak Duterte menjabat pada Juni 2016, Filipina telah mengajukan lebih dari 80 protes diplomatik terhadap China.
(sya)
tulis komentar anda