Website Trump Diretas, Muncul Video Erdogan dan Surat dari Alquran

Selasa, 19 Oktober 2021 - 19:01 WIB
Gambar yang muncul di subdomain website Donald Trump yang diretas pada 18 Oktober 2021. Foto/sputniknews
WASHINGTON - Salah satu subdomain website mantan Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump dirusak kelompok peretas bernama RootAyyildiz yang mengaku bertanggung jawab.

Peretas memposting kutipan dari Surat Al-Hashr dari Alquran di website yang dirusak, serta video Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan. Peretasan terjadi pada Senin (18/10/2021).





Peretas mengubah subdomain "aksi" dari website Trump, tempat Trump memposting seruan kepada pengikutnya untuk menandatangani petisi atau mendesak mereka mengajukan pertanyaan kampanyenya.



Saat ini, bagian website Trump ini sedang down dan dialihkan ke halaman utama. Namun, arsip situs di website Wayback Machine menunjukkan web itu telah naik dan turun sepanjang sebagian besar bulan September dan Oktober.



Cuplikan sebelumnya dari subdomain "aksi" menunjukkan peretas merusak situs web di beberapa titik di bulan Oktober.



Salah satu versi sebelumnya hanya berisi referensi ke Surat Al-Hashr dari Alquran, yang kemudian terlihat secara lengkap di website Trump, mengatakan "Ini terjadi ketika Anda melupakan Allah".

Versi sebelumnya dari subdomain yang diretas ini juga mengaitkan serangan itu tidak hanya dengan "RootAyyildiz", tetapi juga dengan "TEAM 1877".

Sedikit yang diketahui tentang RootAyyildiz. Halaman Facebook mereka mengidentifikasi mereka sebagai "Defacer Turki", sementara dalam salah satu upaya mereka sebelumnya, mereka juga mengidentifikasi diri mereka sebagai "Muslim Defacer".

Outlet media online Motherboard menghubungi peretas yang menjelaskan bahwa perusakan adalah cara mereka membuat suara mereka didengar.

"Ada banyak area serangan peretasan, misalnya, peretasan akun media sosial atau situs web, saya seorang peretas dan saya telah bekerja di situs web untuk waktu yang lama dan saya memilih manajemen ini agar suara saya didengar," papar RootAyyildiz pada Motherboard .

Peretas juga menjelaskan mereka menggunakan Server Side Template Injection (SSTI) untuk meretas situs web Donald Trump.

SSTI adalah serangan, di mana penyusup siber mengganti bagian dari kode situs web untuk mengubah isinya dengan sesuatu yang dirancang sendiri.

RootAyyildiz mengklaim telah mengendalikan domain yang diretas selama tiga bulan, tetapi snapshot dari situs web menunjukkan bahwa itu tidak tersentuh pada awal September.

Donald Trump dan timnya belum mengomentari laporan tentang subdomain situs web mereka yang diretas.
(sya)
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More