Usai Penembakan, Hizbullah: Kami Tidak akan Terseret dalam Perang Saudara Baru

Sabtu, 16 Oktober 2021 - 04:58 WIB
Ratusan pendukung grup Syiah, Gerakan Amal dan Hizbullah berkumpul dalam protes menuntut pemecatan investigator Tarek Bitar yang menyelidiki bom Beirut, pada 14 Oktober 2021. Foto/anadolu
BEIRUT - Hizbullah mengatakan mereka tidak akan terseret ke dalam perang saudara baru. Pernyataan itu muncul pada Jumat (15/10/2021), sehari setelah tujuh orang Syiah tewas dalam kekerasan jalanan paling berdarah di Beirut dalam lebih dari satu dekade.

Pemimpin senior Hizbullah Hashem Safieldin mengulangi tuduhan Hizbullah bahwa Partai Pasukan Kristen Lebanon telah melepaskan tembakan dalam penyergapan yang direncanakan. Kelompok itu memiliki milisi yang kuat dalam perang saudara 1975-1990.

Tidak ada komentar langsung dari Partai Pasukan Kristen Lebanon yang membantah tuduhan serupa kemarin.





"Kami tidak akan terseret ke dalam perang saudara tetapi pada saat yang sama kami tidak akan membiarkan darah para martir kami sia-sia," ujar Safieldin saat berpidato di pemakaman anggota Hizbullah yang tewas dalam penembakan itu.



Safieldin menuduh Pasukan Kristen Lebanon menerima perintah dari Amerika Serikat (AS) yang mencantumkan Hizbullah sebagai kelompok teroris, dan dibiayai "beberapa negara Arab", yang jelas mengarah ke Arab Saudi.



Penembakan dimulai ketika orang-orang berkumpul untuk protes yang diserukan Hizbullah terhadap kepala penyelidik dalam ledakan pelabuhan Beirut.
Halaman :
Lihat Juga :
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More