Pembelot Sebut Korut Punya Mata-mata di Istana Presiden Korsel
Selasa, 12 Oktober 2021 - 20:47 WIB
SEOUL - Sebuah pengakuan mengejutkan datang dari pembelot Korea Utara (Korut) yang juga seorang mantan mata-mata top Pyongyang. Ia mengatakan bahwa Korut pernah menempatkan seorang mata-mata di Istana Kepresidenan Korea Selatan (Korsel).
Kim Kuk-song telah bekerja sebagai mata-mata Korut selama 30 tahun sebelum ia memutuskan untuk membelot ke Korsel pada 2014. Dia mengungkapkan bahwa salah satu tanggung jawabnya di Korut adalah mengembangkan strategi untuk menghadapi Korsel. Tujuannya adalah "subordinasi politik".
Itu melibatkan memiliki mata dan telinga di lapangan.
"Ada banyak kasus di mana saya mengarahkan mata-mata untuk pergi ke Korea Selatan dan melakukan misi operasi melalui mereka. Banyak kasus," klaimnya seperti dikutip dari BBC, Selasa (12/10/2021).
Dia tidak merinci, tetapi dia memberi satu contoh yang menarik.
"Ada kasus di mana seorang agen Korea Utara dikirim dan bekerja di Kantor Kepresidenan di Korea Selatan dan kembali ke Korea Utara dengan selamat. Itu pada awal 1990-an. Setelah bekerja untuk Blue House (sebutan untuk Istana Presiden Korsel) selama lima sampai enam tahun, dia kembali dengan selamat dan bekerja di Kantor Penghubung 314 Partai Buruh," ungkapnya.
"Saya dapat memberitahu Anda bahwa operasi Korea Utara memainkan peran aktif dalam berbagai organisasi masyarakat sipil serta lembaga-lembaga penting di Korea Selatan," klaimnya lagi.
BBC tidak memiliki cara untuk memverifikasi klaim ini.
Kim Kuk-song telah bekerja sebagai mata-mata Korut selama 30 tahun sebelum ia memutuskan untuk membelot ke Korsel pada 2014. Dia mengungkapkan bahwa salah satu tanggung jawabnya di Korut adalah mengembangkan strategi untuk menghadapi Korsel. Tujuannya adalah "subordinasi politik".
Itu melibatkan memiliki mata dan telinga di lapangan.
"Ada banyak kasus di mana saya mengarahkan mata-mata untuk pergi ke Korea Selatan dan melakukan misi operasi melalui mereka. Banyak kasus," klaimnya seperti dikutip dari BBC, Selasa (12/10/2021).
Dia tidak merinci, tetapi dia memberi satu contoh yang menarik.
Baca Juga
"Ada kasus di mana seorang agen Korea Utara dikirim dan bekerja di Kantor Kepresidenan di Korea Selatan dan kembali ke Korea Utara dengan selamat. Itu pada awal 1990-an. Setelah bekerja untuk Blue House (sebutan untuk Istana Presiden Korsel) selama lima sampai enam tahun, dia kembali dengan selamat dan bekerja di Kantor Penghubung 314 Partai Buruh," ungkapnya.
"Saya dapat memberitahu Anda bahwa operasi Korea Utara memainkan peran aktif dalam berbagai organisasi masyarakat sipil serta lembaga-lembaga penting di Korea Selatan," klaimnya lagi.
BBC tidak memiliki cara untuk memverifikasi klaim ini.
tulis komentar anda