Salah Pakai Masker, Penumpang Diseret Polisi Bersenjata Keluar Kereta
Jum'at, 08 Oktober 2021 - 23:49 WIB
PARIS - Delapan polisi Prancis bersenjata lengkap dan berseragam menaiki kereta api Eurostar setelah kereta berhenti darurat di Lille. Itu dilakukan untuk memindahkan secara paksa seorang penumpang yang dituduh tidak mengenakan jenis masker yang tepat.
Insiden itu terjadi pada kereta Eurostar yang melakukan perjalanan dari Paris Gare du Nord ke St. Pancras pada Kamis sore. Namun kereta itu dihentikan di Lille setelah seorang manajer kereta dilaporkan terlibat pertengkaran dengan seorang pria terkait maskernya, menurut penumpang yang lain.
Setelah konfrontasi, manajer menyatakan bahwa mereka akan memberi tahu polisi di Lille karena penumpang tersebut gagal mengikuti aturan COVID-19 . Kereta kemudian melakukan pemberhentian darurat dan tidak terjadwal di stasiun tempat delapan polisi kemudian memindahkan penumpang itu secara paksa.
Ketika dia meninggalkan kereta, penumpang yang diperkirakan berusia 40-an, mengklaim bahwa dia telah dituduh tidak mengenakan jenis masker yang tepat dan sekarang akan ditinggal sendirian di Prancis. Ia pun menyebut apa yang terjadi pada dirinya sebagai perlakuan yang sangat kejam.
Seorang juru bicara Eurostar membela respons terhadap situasi tersebut.
"Penumpang menjadi agresif dan mengintimidasi terhadap tim on-board setelah mereka mengingatkannya tentang aturan tentang penggunaan masker dan, sebagai hasilnya, dia diminta untuk meninggalkan kereta api di stasiun Lille,” katanya.
"Sesuai dengan prosedur normal perusahaan, petugas polisi dipanggil untuk hadir dan membantu,” imbuhnya seperti dikutip dari Russia Today, Jumat (8/10/2021).
Polisi Prancis mengkonfirmasi pria itu telah ditangkap atas insiden di kereta tetapi tidak memberikan informasi lebih lanjut tentang situasinya.
Eurostar menyatakan di situs webnya bahwa semua penumpang harus mengenakan masker di keretanya, bahkan jika mereka telah divaksinasi sepenuhnya, dengan mereka yang gagal mematuhi berpotensi ditolak bepergian. Pedoman perusahaan tidak menyebutkan jenis masker apa yang diperlukan, hanya harus menutupi mulut dan hidung penumpang.
Insiden itu terjadi pada kereta Eurostar yang melakukan perjalanan dari Paris Gare du Nord ke St. Pancras pada Kamis sore. Namun kereta itu dihentikan di Lille setelah seorang manajer kereta dilaporkan terlibat pertengkaran dengan seorang pria terkait maskernya, menurut penumpang yang lain.
Setelah konfrontasi, manajer menyatakan bahwa mereka akan memberi tahu polisi di Lille karena penumpang tersebut gagal mengikuti aturan COVID-19 . Kereta kemudian melakukan pemberhentian darurat dan tidak terjadwal di stasiun tempat delapan polisi kemudian memindahkan penumpang itu secara paksa.
Ketika dia meninggalkan kereta, penumpang yang diperkirakan berusia 40-an, mengklaim bahwa dia telah dituduh tidak mengenakan jenis masker yang tepat dan sekarang akan ditinggal sendirian di Prancis. Ia pun menyebut apa yang terjadi pada dirinya sebagai perlakuan yang sangat kejam.
Seorang juru bicara Eurostar membela respons terhadap situasi tersebut.
"Penumpang menjadi agresif dan mengintimidasi terhadap tim on-board setelah mereka mengingatkannya tentang aturan tentang penggunaan masker dan, sebagai hasilnya, dia diminta untuk meninggalkan kereta api di stasiun Lille,” katanya.
"Sesuai dengan prosedur normal perusahaan, petugas polisi dipanggil untuk hadir dan membantu,” imbuhnya seperti dikutip dari Russia Today, Jumat (8/10/2021).
Polisi Prancis mengkonfirmasi pria itu telah ditangkap atas insiden di kereta tetapi tidak memberikan informasi lebih lanjut tentang situasinya.
Eurostar menyatakan di situs webnya bahwa semua penumpang harus mengenakan masker di keretanya, bahkan jika mereka telah divaksinasi sepenuhnya, dengan mereka yang gagal mematuhi berpotensi ditolak bepergian. Pedoman perusahaan tidak menyebutkan jenis masker apa yang diperlukan, hanya harus menutupi mulut dan hidung penumpang.
(ian)
tulis komentar anda