Panglima Militer Israel Bersumpah Lumpuhkan Iran Termasuk Program Nuklirnya

Kamis, 07 Oktober 2021 - 11:17 WIB
Negara-negara besar kehilangan kesabaran, beberapa bulan setelah penghentian negosiasi yang dimulai pada bulan April di Wina, di bawah naungan Uni Eropa, untuk mencoba menghidupkan kembali perjanjian internasional tahun 2015.

Amerika Serikat hampir meninggalkan upayanya sebagaimana diungkapkan Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken pada bulan September lalu.



Republik Islam Iran telah secara bertahap membebaskan diri dari kewajibannya dalam perjanjian nuklir sejak 2019, sebagai tanggapan atas penerapan kembali sanksi oleh AS saat Presiden Donald Trump berkuasa.

Israel telah berulang kali memperingatkan bahwa Iran sedang mencari senjata nuklir. Mantan perdana menteri Benjamin Netanyahu secara terbuka menentang kesepakatan 2015, yang dikatakan akan membuka jalan bagi persenjataan nuklir Iran, dan secara terbuka mendesak Presiden AS Joe Biden untuk menghindari upaya untuk memasuki kembali kesepakatan itu.

Bertemu dengan Biden di Gedung Putih bulan lalu, Perdana Menteri Israel saat ini Naftali Bennett memperingatkan "mimpi buruk" dari rezimIranjika memperoleh senjata nuklir, dan Biden secara terbuka bersumpah bahwa AS "tidak akan pernah" membiarkan Iran memperoleh bom nuklir.

Iran telah berulang kali menuduh Israel menyabotase situs nuklirnya dan membunuh sejumlah ilmuwannya.

Pada hari Sabtu, Iran mendesak badan atom PBB untuk dengan jelas mengutuk serangan "sabotase" terhadap fasilitas nuklir di barat Teheran. Serangan itu, menurut Iran, dilakukan Israel.
Dapatkan berita terbaru, follow WhatsApp Channel SINDOnews sekarang juga!
(min)
Halaman :
tulis komentar anda
Follow
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More