Wajah Reynhard Sinaga Babak Belur setelah Dihajar Korban Pemerkosaannya
Selasa, 05 Oktober 2021 - 23:13 WIB
"Dia menjebakku di rumahnya hampir sepanjang malam. Saya harus melakukannya, saya tahu itu kekerasan, tetapi saya harus memukulnya beberapa kali hanya untuk menghentikannya menyerang saya, berada di atas saya,” ungkap korban pemerkosaan itu.
“Aku harus melakukannya. Saya punya darah di tangan saya jika Anda ingin melihat? Potong, saya pikir dia mungkin tertangkap jadi, jika Anda harus, Anda mungkin harus menelepon ambulans karena saya sudah, saya harus memukulnya beberapa kali untuk menjauhkannya dari saya,” ujar dia.
Remaja itu ditangkap karena dicurigai menyebabkan luka fisik yang parah dengan sengaja, tetapi dia menyerahkan bukti kunci kepada polisi untuk menangkap Sinaga yakni iPhone-nya.
Sinaga memfilmkan berbagai serangan pemerkosaan yang dilakukannya di dua ponsel, dan terus memberikan kode PIN yang salah kepada polisi untuk perangkat tersebut.
Tetapi ketika dia akhirnya menyerahkan PIN, dia ditangkap karena dicurigai melakukan satu pemerkosaan, dan diborgol ke tempat tidurnya sebelum dipulangkan dan ditanyai polisi dua hari kemudian.
Sinaga yang dikenal sebagai 'Rey' oleh teman-temannya itu menyimpan "piala" dari para korbannya, seperti paspor dan dompet.
Ketika besarnya pelanggaran Sinaga terungkap, detektif harus mengidentifikasi orang-orang dalam video itu. Polisi menemukan mereka dan menjelaskan bahwa mereka yakin mereka telah menjadi sasaran pemerkosa.
Salah satu korban, Daniel, dari Hastings di East Sussex, baru mengetahui apa yang terjadi padanya ketika polisi menunjukkan kepadanya foto-foto yang diambil Sinaga pada 2015.
Berbicara tentang serangan itu, dia berkata, “Anda dapat melihat saya koma. Aku terlihat mati. Ini mengerikan untuk dilihat.”
"Saya berada di sofa, berpakaian lengkap ketika saya bangun. Saya tidak dapat mengingat apa pun. Kemudian saya melihat kaki seseorang berjalan berputar-putar dan saya hanya membeku. Saya tidak bisa menjelaskan di mana saya berada pada pasangan saya,” tutur dia.
“Aku harus melakukannya. Saya punya darah di tangan saya jika Anda ingin melihat? Potong, saya pikir dia mungkin tertangkap jadi, jika Anda harus, Anda mungkin harus menelepon ambulans karena saya sudah, saya harus memukulnya beberapa kali untuk menjauhkannya dari saya,” ujar dia.
Remaja itu ditangkap karena dicurigai menyebabkan luka fisik yang parah dengan sengaja, tetapi dia menyerahkan bukti kunci kepada polisi untuk menangkap Sinaga yakni iPhone-nya.
Sinaga memfilmkan berbagai serangan pemerkosaan yang dilakukannya di dua ponsel, dan terus memberikan kode PIN yang salah kepada polisi untuk perangkat tersebut.
Tetapi ketika dia akhirnya menyerahkan PIN, dia ditangkap karena dicurigai melakukan satu pemerkosaan, dan diborgol ke tempat tidurnya sebelum dipulangkan dan ditanyai polisi dua hari kemudian.
Sinaga yang dikenal sebagai 'Rey' oleh teman-temannya itu menyimpan "piala" dari para korbannya, seperti paspor dan dompet.
Ketika besarnya pelanggaran Sinaga terungkap, detektif harus mengidentifikasi orang-orang dalam video itu. Polisi menemukan mereka dan menjelaskan bahwa mereka yakin mereka telah menjadi sasaran pemerkosa.
Salah satu korban, Daniel, dari Hastings di East Sussex, baru mengetahui apa yang terjadi padanya ketika polisi menunjukkan kepadanya foto-foto yang diambil Sinaga pada 2015.
Berbicara tentang serangan itu, dia berkata, “Anda dapat melihat saya koma. Aku terlihat mati. Ini mengerikan untuk dilihat.”
"Saya berada di sofa, berpakaian lengkap ketika saya bangun. Saya tidak dapat mengingat apa pun. Kemudian saya melihat kaki seseorang berjalan berputar-putar dan saya hanya membeku. Saya tidak bisa menjelaskan di mana saya berada pada pasangan saya,” tutur dia.
Dapatkan berita terbaru, follow WhatsApp Channel SINDOnews sekarang juga!
tulis komentar anda