Rezim Kim Jong-un Tembakkan Rudal Misterius saat Dubes Korut Pidato di PBB
Selasa, 28 September 2021 - 07:31 WIB
PYONGYANG - Rezim Kim Jong-un menembakkan rudal misterius di lepas pantai timur Korea Utara (Korut), Selasa (28/9/2021). Manuver Pyongyang ini terjadi tepat ketika Duta Besar (Dubes) Korea Utara naik podium PBB di New York untuk berpidato.
Sumber militer Jepang dan Korea Selatan telah mengonfirmasi tembakan rudal tak dikenal dari Korea Utara.
Pemerintah Jepang, yang dilansir NHK, mengatakan misil yang diuji tembak itu kemungkinan rudal balistik.
Sedangkan media Korea Selatan, Yonhap News, melaporkan bahwa Pyongyang menembakkan setidaknya satu proyektil tidak dikenal ke Laut Timur atau dikenal sebagai Laut Jepang.
Kepala Staf Gabungan Korea Selatan belum memberikan rincian lain tentang peluncuran misil Pyongyang tersebut.
Laporan-laporan tentang uji coba misil rezim Kim Jong-un menyebar tepat ketika Dubes Korut untuk PBB, Kim Song, naik podium dan menyampaikan pidato di hadapan Majelis Umum PBB di New York City.
Dalam pidatonya, diplomat Korut itu berulang kali mengutuk apa yang dia sebut sebagai “kebijakan bermusuhan” AS dan negara-negara sekutunya terhadap Pyongyang, termasuk penempatan ribuan tentara Amerika di Korea Selatan.
“Kebijakan bermusuhan AS terhadap DPRK menemukan ekspresinya yang paling jelas dalam ancaman militernya terhadap kami,” katanya, menggunakan akronim untuk nama resmi negaranya, Republik Rakyat Demokratik Korea.
Sumber militer Jepang dan Korea Selatan telah mengonfirmasi tembakan rudal tak dikenal dari Korea Utara.
Pemerintah Jepang, yang dilansir NHK, mengatakan misil yang diuji tembak itu kemungkinan rudal balistik.
Sedangkan media Korea Selatan, Yonhap News, melaporkan bahwa Pyongyang menembakkan setidaknya satu proyektil tidak dikenal ke Laut Timur atau dikenal sebagai Laut Jepang.
Kepala Staf Gabungan Korea Selatan belum memberikan rincian lain tentang peluncuran misil Pyongyang tersebut.
Laporan-laporan tentang uji coba misil rezim Kim Jong-un menyebar tepat ketika Dubes Korut untuk PBB, Kim Song, naik podium dan menyampaikan pidato di hadapan Majelis Umum PBB di New York City.
Dalam pidatonya, diplomat Korut itu berulang kali mengutuk apa yang dia sebut sebagai “kebijakan bermusuhan” AS dan negara-negara sekutunya terhadap Pyongyang, termasuk penempatan ribuan tentara Amerika di Korea Selatan.
“Kebijakan bermusuhan AS terhadap DPRK menemukan ekspresinya yang paling jelas dalam ancaman militernya terhadap kami,” katanya, menggunakan akronim untuk nama resmi negaranya, Republik Rakyat Demokratik Korea.
tulis komentar anda