Rusia: Pengakuan Terhadap Taliban Belum Ada di Atas Meja
Minggu, 26 September 2021 - 19:54 WIB
MOSKOW - Menteri Luar Negeri Rusia , Sergei Lavrov mengatakan bahwa pengakuan internasional terhadap Taliban saat ini tidak sedang dipertimbangkan. Pernyataan Lavrov datang setelah Taliban mencalonkan seorang utusan PBB, menyiapkan pertikaian atas kursi Afghanistan di badan dunia.
Menteri Luar Negeri Taliban, Amir Khan Muttaqi pada hari Senin menominasikan juru bicara kelompok itu, Suhail Shaheen sebagai Duta Besar Afghanistan untuk PBB.
"Pertanyaan tentang pengakuan internasional terhadap Taliban pada saat ini tidak ada di atas meja," kata Lavrov dalam sebuah pernyataan, seperti dilansir Al Arabiya pada Minggu (26/9/2021).
Rusia sendiri adalah anggota komite kredensial PBB sembilan anggota, bersama dengan China dan Amerika Serikat, yang akan menangani klaim kursi Afghanistan di PBB.
Ketika Taliban terakhir memerintah Afghanistan antara tahun 1996 dan 2001, duta besar pemerintah Afghanistan yang mereka gulingkan tetap menjadi perwakilan PBB setelah komite kredensial menunda keputusannya atas klaim saingan atas kursi tersebut.
Sementara itu, Sekretaris Jenderal PBB, Antonio Guterres mengatakan bahwa keinginan Taliban untuk pengakuan internasional adalah satu-satunya keuntungan yang dimiliki negara-negara lain untuk mendesak pemerintah yang inklusif dan menghormati hak-hak, terutama bagi perempuan, di Afghanistan.
Menteri Luar Negeri Taliban, Amir Khan Muttaqi pada hari Senin menominasikan juru bicara kelompok itu, Suhail Shaheen sebagai Duta Besar Afghanistan untuk PBB.
"Pertanyaan tentang pengakuan internasional terhadap Taliban pada saat ini tidak ada di atas meja," kata Lavrov dalam sebuah pernyataan, seperti dilansir Al Arabiya pada Minggu (26/9/2021).
Rusia sendiri adalah anggota komite kredensial PBB sembilan anggota, bersama dengan China dan Amerika Serikat, yang akan menangani klaim kursi Afghanistan di PBB.
Ketika Taliban terakhir memerintah Afghanistan antara tahun 1996 dan 2001, duta besar pemerintah Afghanistan yang mereka gulingkan tetap menjadi perwakilan PBB setelah komite kredensial menunda keputusannya atas klaim saingan atas kursi tersebut.
Sementara itu, Sekretaris Jenderal PBB, Antonio Guterres mengatakan bahwa keinginan Taliban untuk pengakuan internasional adalah satu-satunya keuntungan yang dimiliki negara-negara lain untuk mendesak pemerintah yang inklusif dan menghormati hak-hak, terutama bagi perempuan, di Afghanistan.
(esn)
Lihat Juga :
tulis komentar anda