Dipasangi Sensor Bawaan, Lithuania Menyeru Warga Buang Ponsel China
Kamis, 23 September 2021 - 06:01 WIB
Laporan itu menyoroti lebih dari 449 istilah yang dapat disensor oleh aplikasi sistem ponsel Xiaomi, termasuk browser internet default.
Di Eropa, kemampuan ini telah dimatikan pada model-model ini, tetapi laporan tersebut berpendapat sensor itu dapat diaktifkan dari jarak jauh kapan saja.
"Perangkat Xiaomi tidak menyensor komunikasi ke atau dari penggunanya," ungkap seorang juru bicara Xiaomi kepada BBC.
"Xiaomi tidak pernah dan tidak akan pernah membatasi atau memblokir perilaku pribadi pengguna ponsel cerdas kami, seperti mencari, menelepon, menjelajah web, atau penggunaan perangkat lunak komunikasi pihak ketiga," papar juru bicara Xiaomi.
“Perusahaan sepenuhnya mematuhi GDPR,” ujar juru bicara Xiaomi.
Penelitian juga menemukan perangkat Xiaomi mentransfer data penggunaan telepon terenkripsi ke server di Singapura.
"Ini penting tidak hanya untuk Lithuania tetapi untuk semua negara yang menggunakan peralatan Xiaomi," ungkap National Cyber Security Center.
Produsen smartphone itu telah melonjak popularitasnya dengan meluncurkan banyak model yang terjangkau konsumen. Xiaomi melihat peningkatan pendapatan sebesar 64% pada kuartal kedua dibandingkan tahun sebelumnya.
Laporan itu juga menyoroti cacat pada ponsel P40 5G Huawei, yang menempatkan pengguna pada risiko pelanggaran keamanan siber.
“Toko aplikasi resmi Huawei, AppGallery, mengarahkan pengguna ke toko elektronik pihak ketiga di mana beberapa aplikasi telah dinilai oleh program anti-virus sebagai berbahaya atau terinfeksi virus,” ungkap pernyataan bersama Kementerian Pertahanan Lithuania dan Pusat Keamanan Siber Nasional Lithuania.
Di Eropa, kemampuan ini telah dimatikan pada model-model ini, tetapi laporan tersebut berpendapat sensor itu dapat diaktifkan dari jarak jauh kapan saja.
"Perangkat Xiaomi tidak menyensor komunikasi ke atau dari penggunanya," ungkap seorang juru bicara Xiaomi kepada BBC.
"Xiaomi tidak pernah dan tidak akan pernah membatasi atau memblokir perilaku pribadi pengguna ponsel cerdas kami, seperti mencari, menelepon, menjelajah web, atau penggunaan perangkat lunak komunikasi pihak ketiga," papar juru bicara Xiaomi.
“Perusahaan sepenuhnya mematuhi GDPR,” ujar juru bicara Xiaomi.
Penelitian juga menemukan perangkat Xiaomi mentransfer data penggunaan telepon terenkripsi ke server di Singapura.
"Ini penting tidak hanya untuk Lithuania tetapi untuk semua negara yang menggunakan peralatan Xiaomi," ungkap National Cyber Security Center.
Produsen smartphone itu telah melonjak popularitasnya dengan meluncurkan banyak model yang terjangkau konsumen. Xiaomi melihat peningkatan pendapatan sebesar 64% pada kuartal kedua dibandingkan tahun sebelumnya.
Laporan itu juga menyoroti cacat pada ponsel P40 5G Huawei, yang menempatkan pengguna pada risiko pelanggaran keamanan siber.
“Toko aplikasi resmi Huawei, AppGallery, mengarahkan pengguna ke toko elektronik pihak ketiga di mana beberapa aplikasi telah dinilai oleh program anti-virus sebagai berbahaya atau terinfeksi virus,” ungkap pernyataan bersama Kementerian Pertahanan Lithuania dan Pusat Keamanan Siber Nasional Lithuania.
tulis komentar anda