Taliban Berkuasa, Tim Sepak Bola Wanita Afghanistan Kabur ke Pakistan

Kamis, 16 September 2021 - 03:19 WIB
Para pemain sepak bola wanita asal Afghanistan. Mereka melarikan diri ke Pakistan setelah Afghanistan dikuasai Taliban. Foto/REUTERS/Kevin Lamarque/File Photo
LAHORE - Para anggota tim nasional sepak bola wanita Afghanistan telah melarikan diri melintasi perbatasan ke Pakistan. Mereka kabur sebulan setelah Taliban kembali berkuasa.

Menurut Menteri Informasi Pakistan Fawad Chaudhry, para pemain sepak bola memasuki Pakistan melalui perbatasan barat laut Torkham dengan membawa dokumen perjalanan yang sah.



“Kami menyambut tim sepak bola Wanita Afghanistan tiba di perbatasan Torkham dari Afghanistan. Para pemain memiliki paspor Afghanistan yang valid, visa Pakistan dan diterima oleh Nouman Nadeem dari PFF (Federasi Sepak Bola Pakistan),” tulis Chaudhry di Twitter pada Rabu, tanpa memberikan rincian lebih lanjut, seperti dikutip Al Jazeera, Kamis (16/9/2021).

Tidak jelas berapa banyak pemain wanita Afghanistan dan anggota keluarga mereka yang diizinkan masuk ke Pakistan.



Namun, surat kabar The Dawn pada hari Rabu melaporkan para pesepakbola wanita Afghanistan diberikan visa kemanusiaan darurat setelah pengambilalihan Kabul oleh Taliban.

Taliban, sebagai penguasa baru Afghanistan, pernah melarang perempuan bermain di semua cabang olahraga selama pemerintahan pertama mereka pada 1990-an.

Sekelompok pemain junior dan pelatih serta keluarga mereka telah mencoba melarikan diri dari negara itu bulan lalu, tetapi serangan bom yang menghancurkan di Bandara Internasional Hamid Karzai, Kabul, membuat mereka terdampar. Hal itu diungkap seorang sumber yang dekat dengan tim sepak bola tersebut kepada kantor berita AFP.

“Saya menerima permintaan untuk penyelamatan mereka dari LSM lain yang berbasis di Inggris, jadi saya menulis surat kepada Perdana Menteri Imran Khan yang mengeluarkan izin bagi mereka untuk mendarat di Pakistan,” kata Sardar Naveed Haider, seorang duta besar LSM pembangunan global Football for Peace, yang berbasis di di London.
Dapatkan berita terbaru, follow WhatsApp Channel SINDOnews sekarang juga!
Halaman :
tulis komentar anda
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More