Dunia Sambut Seruan PBB untuk Bantu Afghanistan
Selasa, 14 September 2021 - 06:15 WIB
JENEWA - Janji dan sumbangan dari negara-negara di seluruh dunia mengalir menyambut seruan PBB untuk memberikan bantuan kemanusiaan segera kepada rakyat Afghanistan .
Pada konferensi yang diadakan pada Senin di Jenewa dan dihadiri Arab News, PBB meminta masyarakat internasional menyumbangkan USD606 juta dalam “seruan kilat” untuk membantu warga Afghanistan.
Saat ini Afghanistan membutuhkan bantuan ekonomi dan keuangan yang mendesak untuk mengimbangi situasi kemanusiaan yang mengerikan di negara itu, setelah Taliban mengambil kendali bulan lalu.
PBB meminta masyarakat internasional menyumbang dengan murah hati untuk membantu sekitar 18 juta orang di Afghanistan. Bantuan juga untuk para pengungsi Afghanistan di negara-negara tetangga, berupa makanan, tempat tinggal dan obat-obatan.
Perwakilan dari negara-negara Eropa, Jepang, Australia dan Amerika Serikat (AS) menjanjikan beberapa ratus juta dolar dalam bentuk sumbangan tunai segera.
Negara-negara lain di Timur Tengah berjanji membantu PBB memfasilitasi pekerjaannya di Afghanistan dan menyumbangkan persediaan kemanusiaan, obat-obatan dan bahan makanan.
Qatar dan Uni Emirat Arab (UEA) masing-masing menjanjikan USD50 juta di samping sumbangan kemanusiaan lainnya.
Menteri luar negeri Pakistan menekankan kesiapan negaranya menyediakan logistik dan bantuan untuk misi PBB, sambil mengacu pada peran bersejarah Pakistan dalam melindungi 3 juta pengungsi Afghanistan yang masih berada di negara itu sekarang.
Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres membuka acara tersebut dengan seruan untuk meningkatkan upaya membantu kaum miskin, anak perempuan dan wanita dewasa, yang mewakili segmen masyarakat Afghanistan yang paling rentan.
Dia juga meminta Taliban memastikan bantuan dikirimkan kepada mereka yang membutuhkannya, dan menjaga operasi kemanusiaan PBB di Afghanistan.
Guterres mengatakan Afghanistan menghadapi salah satu krisis terburuk bahkan sebelum Taliban mengambil alih karena kemiskinan.
Dia mendesak pemerintah Taliban bekerja sama dengan PBB di negara itu dan memastikan keselamatan staf dan pekerja bantuan. “Bahkan sebelum peristiwa dramatis dalam beberapa pekan terakhir, warga Afghanistan mengalami salah satu krisis kemanusiaan terburuk di dunia,” ujar dia.
“Hari ini, satu dari tiga orang Afghanistan tidak tahu dari mana makanan mereka berikutnya akan datang. Tingkat kemiskinan meningkat dan layanan publik dasar hampir runtuh,” papar dia.
Dia menambahkan, “Banyak orang bisa kehabisan makanan pada akhir bulan ini, tepat saat musim dingin mendekat.”
Dia mengatakan PBB telah mengalokasikan USD20 juta dari Dana Tanggap Darurat untuk mendukung operasi kemanusiaan di Afghanistan.
Menteri Luar Negeri Jerman Heiko Maas menjanjikan bantuan sebesar USD100 juta.
Maas menambahkan, “Taliban akan dinilai dengan perbuatan bukan kata-kata. Afghanistan tidak boleh menjadi basis terorisme.”
Menteri Luar Negeri Inggris Dominic Raab mengatakan negaranya menggandakan bantuannya ke Afghanistan, dan Taliban harus menghormati komitmen terhadap keragaman.
Perwakilan AS untuk PBB Linda Thomas-Greenfield mengatakan kepada hadirin selama konferensi bahwa, "Kata-kata tidak cukup baik, dan kita harus melihat tindakan."
Thomas-Greenfield mengatakan negaranya menyumbangkan USD64 juta lagi dalam permohonan bantuan kilat di atas USD300 juta yang telah dijanjikan AS pada tahun fiskal saat ini.
Sekjen PBB untuk urusan kemanusiaan dan koordinator bantuan darurat Martin Griffiths mendesak masyarakat internasional maju membantu rakyat Afghanistan.
Dia menambahkan PBB berkomitmen melindungi hak-hak perempuan dan hak-hak minoritas, serta kebebasan berekspresi di Afganistan.
Griffiths mengadakan pembicaraan langsung dengan Taliban pekan lalu di mana dia memperoleh kesepakatan yang ditandatangani dari mereka untuk membantu PBB menjalankan misinya di Afghanistan.
Pada konferensi yang diadakan pada Senin di Jenewa dan dihadiri Arab News, PBB meminta masyarakat internasional menyumbangkan USD606 juta dalam “seruan kilat” untuk membantu warga Afghanistan.
Saat ini Afghanistan membutuhkan bantuan ekonomi dan keuangan yang mendesak untuk mengimbangi situasi kemanusiaan yang mengerikan di negara itu, setelah Taliban mengambil kendali bulan lalu.
PBB meminta masyarakat internasional menyumbang dengan murah hati untuk membantu sekitar 18 juta orang di Afghanistan. Bantuan juga untuk para pengungsi Afghanistan di negara-negara tetangga, berupa makanan, tempat tinggal dan obat-obatan.
Perwakilan dari negara-negara Eropa, Jepang, Australia dan Amerika Serikat (AS) menjanjikan beberapa ratus juta dolar dalam bentuk sumbangan tunai segera.
Negara-negara lain di Timur Tengah berjanji membantu PBB memfasilitasi pekerjaannya di Afghanistan dan menyumbangkan persediaan kemanusiaan, obat-obatan dan bahan makanan.
Qatar dan Uni Emirat Arab (UEA) masing-masing menjanjikan USD50 juta di samping sumbangan kemanusiaan lainnya.
Menteri luar negeri Pakistan menekankan kesiapan negaranya menyediakan logistik dan bantuan untuk misi PBB, sambil mengacu pada peran bersejarah Pakistan dalam melindungi 3 juta pengungsi Afghanistan yang masih berada di negara itu sekarang.
Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres membuka acara tersebut dengan seruan untuk meningkatkan upaya membantu kaum miskin, anak perempuan dan wanita dewasa, yang mewakili segmen masyarakat Afghanistan yang paling rentan.
Dia juga meminta Taliban memastikan bantuan dikirimkan kepada mereka yang membutuhkannya, dan menjaga operasi kemanusiaan PBB di Afghanistan.
Guterres mengatakan Afghanistan menghadapi salah satu krisis terburuk bahkan sebelum Taliban mengambil alih karena kemiskinan.
Dia mendesak pemerintah Taliban bekerja sama dengan PBB di negara itu dan memastikan keselamatan staf dan pekerja bantuan. “Bahkan sebelum peristiwa dramatis dalam beberapa pekan terakhir, warga Afghanistan mengalami salah satu krisis kemanusiaan terburuk di dunia,” ujar dia.
“Hari ini, satu dari tiga orang Afghanistan tidak tahu dari mana makanan mereka berikutnya akan datang. Tingkat kemiskinan meningkat dan layanan publik dasar hampir runtuh,” papar dia.
Dia menambahkan, “Banyak orang bisa kehabisan makanan pada akhir bulan ini, tepat saat musim dingin mendekat.”
Dia mengatakan PBB telah mengalokasikan USD20 juta dari Dana Tanggap Darurat untuk mendukung operasi kemanusiaan di Afghanistan.
Menteri Luar Negeri Jerman Heiko Maas menjanjikan bantuan sebesar USD100 juta.
Maas menambahkan, “Taliban akan dinilai dengan perbuatan bukan kata-kata. Afghanistan tidak boleh menjadi basis terorisme.”
Menteri Luar Negeri Inggris Dominic Raab mengatakan negaranya menggandakan bantuannya ke Afghanistan, dan Taliban harus menghormati komitmen terhadap keragaman.
Perwakilan AS untuk PBB Linda Thomas-Greenfield mengatakan kepada hadirin selama konferensi bahwa, "Kata-kata tidak cukup baik, dan kita harus melihat tindakan."
Thomas-Greenfield mengatakan negaranya menyumbangkan USD64 juta lagi dalam permohonan bantuan kilat di atas USD300 juta yang telah dijanjikan AS pada tahun fiskal saat ini.
Sekjen PBB untuk urusan kemanusiaan dan koordinator bantuan darurat Martin Griffiths mendesak masyarakat internasional maju membantu rakyat Afghanistan.
Dia menambahkan PBB berkomitmen melindungi hak-hak perempuan dan hak-hak minoritas, serta kebebasan berekspresi di Afganistan.
Griffiths mengadakan pembicaraan langsung dengan Taliban pekan lalu di mana dia memperoleh kesepakatan yang ditandatangani dari mereka untuk membantu PBB menjalankan misinya di Afghanistan.
(sya)
Lihat Juga :
tulis komentar anda