Duga Taliban-Pakistan Kerja Sama, Iran Kecam 'Intervensi Asing' di Afghanistan
Jum'at, 10 September 2021 - 06:29 WIB
KABUL - Taliban dan Pakistan membantah tuduhan bahwa pesawat tak berawak (drone) dan personel darat Pakistan memberikan bantuan militer kepada Taliban di Provinsi Panjshir.
Juru bicara militer Pakistan Mayor Jenderal Babar Iftikhar menolak klaim ini sebagai "propaganda yang sepenuhnya salah dan tidak rasional."
Menteri Luar Negeri (Menlu) Iran Hossein Amir-Abdollahian mendesak para peserta pertemuan yang disponsori Pakistan di Afghanistan untuk menahan diri dari menggunakan "kekuatan militer".
Pernyataan itu muncul seiring laporan bahwa Islamabad telah memberikan dukungan udara dan darat kepada Taliban untuk melawan Front Perlawanan Nasional (NRF) di Provinsi Panjshir.
Pertemuan virtual tentang Afghanistan itu juga dihadiri Menteri Luar Negeri (Menlu) China Wang Yi, Menlu Uzbekistan Abdulaziz Kamilov, Menlu Turkmenistan Rashid Meredov dan Menlu Tajikistan Sirojiddin Muhriddin.
Menurut juru bicara di Kementerian Luar Negeri Iran Saeed Khatibzadeh, Amir-Abdollahian menyatakan keprihatinan tentang prospek "intervensi asing" di Afghanistan. Amir-Abdollahian juga mencerca pendudukan AS selama 20 tahun di Afghanistan.
Beberapa pejabat Afghanistan mengklaim posisi NRF di Panjshir, provinsi barat laut yang belum sepenuhnya dikuasai Taliban, diserang pesawat tak berawak Pakistan pekan ini.
Pejuang Taliban melancarkan serangan besar-besaran untuk mengambil alih kubu oposisi, tetapi NRF mengklaim mereka telah mampu mengusir kelompok militan Islam dan masih mengendalikan "posisi strategis" di Lembah Panjshir.
Pemimpin NRF Ahmad Massoud juga mengecam penggunaan “tentara bayaran asing” oleh Taliban di Panjshir dalam pernyataan yang dirilis pada 6 September, sehari setelah dua pemimpin utama NRF itu tewas dalam pertempuran.
Pada saat itu, Teheran mengatakan akan menyelidiki klaim "intervensi asing" tersebut.
“Semua orang harus tahu bahwa sejarah Afghanistan telah membuktikan bahwa campur tangan asing tidak akan menghasilkan apa-apa selain kegagalan,” ujar Khatibzadeh pada 6 September.
Tuduhan bahwa Pakistan memberikan dukungan militer kepada Taliban muncul hanya beberapa hari setelah Kepala Badan Intelijen Antar-Layanan Pakistan (ISI) Letnan Jenderal Faiz Hameed melakukan kunjungan publik pertamanya ke Afghanistan setelah Kabul diambil alih Taliban pada 15 Agustus.
Pada pertemuan Rabu, Menlu Iran juga menyerukan, “Pembentukan pemerintah inklusif yang mencerminkan keragaman dan keinginan rakyat Afghanistan dan mendukung dialog intra-Afghanistan.”
Juru bicara militer Pakistan Mayor Jenderal Babar Iftikhar menolak klaim ini sebagai "propaganda yang sepenuhnya salah dan tidak rasional."
Menteri Luar Negeri (Menlu) Iran Hossein Amir-Abdollahian mendesak para peserta pertemuan yang disponsori Pakistan di Afghanistan untuk menahan diri dari menggunakan "kekuatan militer".
Pernyataan itu muncul seiring laporan bahwa Islamabad telah memberikan dukungan udara dan darat kepada Taliban untuk melawan Front Perlawanan Nasional (NRF) di Provinsi Panjshir.
Pertemuan virtual tentang Afghanistan itu juga dihadiri Menteri Luar Negeri (Menlu) China Wang Yi, Menlu Uzbekistan Abdulaziz Kamilov, Menlu Turkmenistan Rashid Meredov dan Menlu Tajikistan Sirojiddin Muhriddin.
Menurut juru bicara di Kementerian Luar Negeri Iran Saeed Khatibzadeh, Amir-Abdollahian menyatakan keprihatinan tentang prospek "intervensi asing" di Afghanistan. Amir-Abdollahian juga mencerca pendudukan AS selama 20 tahun di Afghanistan.
Beberapa pejabat Afghanistan mengklaim posisi NRF di Panjshir, provinsi barat laut yang belum sepenuhnya dikuasai Taliban, diserang pesawat tak berawak Pakistan pekan ini.
Pejuang Taliban melancarkan serangan besar-besaran untuk mengambil alih kubu oposisi, tetapi NRF mengklaim mereka telah mampu mengusir kelompok militan Islam dan masih mengendalikan "posisi strategis" di Lembah Panjshir.
Pemimpin NRF Ahmad Massoud juga mengecam penggunaan “tentara bayaran asing” oleh Taliban di Panjshir dalam pernyataan yang dirilis pada 6 September, sehari setelah dua pemimpin utama NRF itu tewas dalam pertempuran.
Pada saat itu, Teheran mengatakan akan menyelidiki klaim "intervensi asing" tersebut.
“Semua orang harus tahu bahwa sejarah Afghanistan telah membuktikan bahwa campur tangan asing tidak akan menghasilkan apa-apa selain kegagalan,” ujar Khatibzadeh pada 6 September.
Tuduhan bahwa Pakistan memberikan dukungan militer kepada Taliban muncul hanya beberapa hari setelah Kepala Badan Intelijen Antar-Layanan Pakistan (ISI) Letnan Jenderal Faiz Hameed melakukan kunjungan publik pertamanya ke Afghanistan setelah Kabul diambil alih Taliban pada 15 Agustus.
Pada pertemuan Rabu, Menlu Iran juga menyerukan, “Pembentukan pemerintah inklusif yang mencerminkan keragaman dan keinginan rakyat Afghanistan dan mendukung dialog intra-Afghanistan.”
(sya)
Lihat Juga :
tulis komentar anda