Israel Tangkap Ulama Ternama Masjid Al Aqsa Sheikh Ekrima Sabri
Sabtu, 30 Mei 2020 - 22:01 WIB
YERUSALEM - Pasukan Israel menangkap Sheikh Ekrima Sabri, presiden Dewan Tertinggi Islam dan ulama Masjid Al Aqsa, setelah menyerbu rumahnya di Yerusalem.
Penangkapan itu dilaporkan oleh Pusat Informasi Palestina (PIC). Pasukan penjajah itu menyerbu rumah Sheikh Sabri beberapa kali dan membawanya dari Al Aqsa dengan alasan menghasut warga untuk salat di masjid tersebut.
Sheikh Sabri menolak tindakan apapun yang diambil Israel untuk membatasi salat di Masjid Al Aqsa. “Sahabat kami rakyat Palestina harus menyiapkan diri membela Al Aqsa dari ancaman apapun dalam beberapa hari mendatang,” tegas dia, dilansir MEMO.
Ulama kharismatik berumur 79 tahun itu lahir di Qalgilya. Dia menjadi ulama Masjid Al Aqsa, mantan mufti besar Yerusalem dan salah satu pendiri Dewan Tertinggi Islam.
Pada Jumat (29/5) pagi, pasukan penjajah mencegah warga Palestina datang ke Masjid Al Aqsa dan menahan Jerusalemite Hanadi Al-Halawani, guru di sekolah Masjid Al Aqsa, saat wanita itu berada di wilayah Bab Al-Asbat. (Baca Juga: Trump Keluarkan AS dari WHO Terkait Wabah Virus Corona)
Al-Halawani merupakan salah satu kelompok warga Palestina yang secara sukarela tetap di Masjid Al Aqsa untuk mengawasi tempat tersebut, demi menghentikan upaya Israel menjadikan tempat itu sebagai pusat Yudaisme.
Masjd Al Aqsa saat ini menghadapi sejumlah rencana Yudaisasi, saat organisasi kuil menyerukan penyerbuan dan pendudukan tempat suci itu. Kelompok Yahudi juga memecah waktu dan tempat salat antara Muslim dan Yahudi. (Baca Juga: Polisi Israel Tembak Mati Pria Palestina, Dikira Bawa Pistol)
Lihat Juga: IDF Terbitkan 1.100 Surat Perintah Penangkapan bagi Penghindar Wajib Militer Yahudi Ultra-Ortodoks
Penangkapan itu dilaporkan oleh Pusat Informasi Palestina (PIC). Pasukan penjajah itu menyerbu rumah Sheikh Sabri beberapa kali dan membawanya dari Al Aqsa dengan alasan menghasut warga untuk salat di masjid tersebut.
Sheikh Sabri menolak tindakan apapun yang diambil Israel untuk membatasi salat di Masjid Al Aqsa. “Sahabat kami rakyat Palestina harus menyiapkan diri membela Al Aqsa dari ancaman apapun dalam beberapa hari mendatang,” tegas dia, dilansir MEMO.
Ulama kharismatik berumur 79 tahun itu lahir di Qalgilya. Dia menjadi ulama Masjid Al Aqsa, mantan mufti besar Yerusalem dan salah satu pendiri Dewan Tertinggi Islam.
Pada Jumat (29/5) pagi, pasukan penjajah mencegah warga Palestina datang ke Masjid Al Aqsa dan menahan Jerusalemite Hanadi Al-Halawani, guru di sekolah Masjid Al Aqsa, saat wanita itu berada di wilayah Bab Al-Asbat. (Baca Juga: Trump Keluarkan AS dari WHO Terkait Wabah Virus Corona)
Al-Halawani merupakan salah satu kelompok warga Palestina yang secara sukarela tetap di Masjid Al Aqsa untuk mengawasi tempat tersebut, demi menghentikan upaya Israel menjadikan tempat itu sebagai pusat Yudaisme.
Masjd Al Aqsa saat ini menghadapi sejumlah rencana Yudaisasi, saat organisasi kuil menyerukan penyerbuan dan pendudukan tempat suci itu. Kelompok Yahudi juga memecah waktu dan tempat salat antara Muslim dan Yahudi. (Baca Juga: Polisi Israel Tembak Mati Pria Palestina, Dikira Bawa Pistol)
Lihat Juga: IDF Terbitkan 1.100 Surat Perintah Penangkapan bagi Penghindar Wajib Militer Yahudi Ultra-Ortodoks
(sya)
tulis komentar anda