China Serukan Penyelidikan atas Dugaan Kejahatan di Afghanistan oleh AS dan NATO

Kamis, 02 September 2021 - 20:15 WIB
China menyerukan penyelidikan atas dugaan kejahatan perang yang dilakukan Amerika Serikat (AS) dan NATO di Afghanistan. Foto/REUTERS
BEIJING - China menyerukan penyelidikan atas dugaan kejahatan perang yang dilakukan Amerika Serikat (AS) dan NATO di Afghanistan. Seruan ini datang saat AS dan NATO merampungkan penarikan pasukan dari Afghanistan.

Juru bicara Kementerian Luar Negeri China, Wang Webin mengatakan, kasus pembunuhan massal warga sipil di Afghanistan, yang diduga dilakukan oleh AS dan negara-negara NATO lainnya, yang mengambil bagian dalam perang selama 20 tahun, harus diselidiki. Dia menegaskan, mereka yang bertanggung jawab atas kejahatan perang harus dimintai pertanggungjawaban

"Nyawa dan HAM rakyat Afghanistan harus dilindungi. Ini tentang aturan hukum internasional, keadilan dan kemajuan HAM,” kata Wang dalam sebuah pernyataan, seperti dilansir Sputnik pada Kamis (2/9/2021).

Menurut Kementerian Luar Negeri China, sekitar 47 ribu warga sipil Afghanistan tewas akibat konflik bersenjata di Afghanistan pada April 2020, ketika AS dan Taliban menandatangani perjanjian damai. Perjanjian ini yang menjadi dasar penarikan pasukan AS dari Afghanistan.

Informasi tentang korban sipil besar-besaran di Afghanistan sebagai akibat dari tindakan pasukan NATO pertama kali dipublikasikan pada tahun 2010, ketika WikiLeaks membocorkan lebih dari 91 ribu dokumen rahasia yang diunduh dari jaringan militer AS oleh whistleblower Chelsea Manning.

Dokumen-dokumen tersebut menunjukkan bahwa pembunuhan ratusan warga sipil tetap tidak disebutkan dalam laporan AS dan NATO tentang tindakan militer mereka di negara itu, yang memicu gelombang ketidakpuasan publik.
(ian)
Lihat Juga :
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More