Qatar Peringatkan Dunia Jangan Mengisolasi Taliban
Kamis, 02 September 2021 - 05:29 WIB
Berbicara tentang peran berkelanjutan Qatar di Afghanistan pasca-pendudukan AS, Al Thani menyebutkan perlunya menciptakan pemerintahan yang inklusif.
"Adalah peran kita untuk selalu mendesak mereka (Taliban) untuk memiliki pemerintahan yang diperluas yang mencakup semua pihak dan tidak mengecualikan pihak mana pun," tutur dia.
“Selama pembicaraan kami dengan Taliban, tidak ada tanggapan positif atau negatif,” ujar Al Thani mengungkapkan, mengacu pada pembicaraan baru-baru ini antara Qatar dan penguasa baru Afghanistan.
Al Thani menjelaskan, mengisolasi Taliban selama dua dekade terakhir telah menyebabkan situasi saat ini.
Menurut dia, sekarang ada kebutuhan untuk memperluas niat baik dan memberikan lebih banyak manfaat daripada keraguan.
“Sejak Taliban merebut Kabul, ada keterlibatan luar biasa dalam evakuasi dan kontraterorisme, yang memberikan hasil positif,” papar Al Thani.
Dia menambahkan pembicaraan tentang Qatar yang membantu Taliban dalam menjalankan Bandara Internasional Kabul Hamid Karzai sedang berlangsung dan belum ada keputusan yang telah dibuat.
Tidak ada negara yang mengakui Taliban sebagai pemerintah Afghanistan setelah gerakan itu merebut Kabul pada 15 Agustus.
Tetapi ada pengakuan yang enggan bahwa Taliban mewakili harapan terbaik untuk membuat Afghanistan bangkit kembali, poin yang diakui sendiri oleh Menteri Luar Negeri Jerman Heiko Maas saat berbicara bersama menlu Qatar.
"Saya pribadi percaya sama sekali tidak ada jalan lain untuk melakukan pembicaraan dengan Taliban ... karena kita benar-benar tidak mampu untuk memiliki ketidakstabilan di Afghanistan," ungkap Maas, memperingatkan, "Itu akan membantu terorisme dan memiliki dampak negatif yang besar pada negara-negara tetangga."
"Adalah peran kita untuk selalu mendesak mereka (Taliban) untuk memiliki pemerintahan yang diperluas yang mencakup semua pihak dan tidak mengecualikan pihak mana pun," tutur dia.
“Selama pembicaraan kami dengan Taliban, tidak ada tanggapan positif atau negatif,” ujar Al Thani mengungkapkan, mengacu pada pembicaraan baru-baru ini antara Qatar dan penguasa baru Afghanistan.
Al Thani menjelaskan, mengisolasi Taliban selama dua dekade terakhir telah menyebabkan situasi saat ini.
Menurut dia, sekarang ada kebutuhan untuk memperluas niat baik dan memberikan lebih banyak manfaat daripada keraguan.
“Sejak Taliban merebut Kabul, ada keterlibatan luar biasa dalam evakuasi dan kontraterorisme, yang memberikan hasil positif,” papar Al Thani.
Dia menambahkan pembicaraan tentang Qatar yang membantu Taliban dalam menjalankan Bandara Internasional Kabul Hamid Karzai sedang berlangsung dan belum ada keputusan yang telah dibuat.
Tidak ada negara yang mengakui Taliban sebagai pemerintah Afghanistan setelah gerakan itu merebut Kabul pada 15 Agustus.
Tetapi ada pengakuan yang enggan bahwa Taliban mewakili harapan terbaik untuk membuat Afghanistan bangkit kembali, poin yang diakui sendiri oleh Menteri Luar Negeri Jerman Heiko Maas saat berbicara bersama menlu Qatar.
"Saya pribadi percaya sama sekali tidak ada jalan lain untuk melakukan pembicaraan dengan Taliban ... karena kita benar-benar tidak mampu untuk memiliki ketidakstabilan di Afghanistan," ungkap Maas, memperingatkan, "Itu akan membantu terorisme dan memiliki dampak negatif yang besar pada negara-negara tetangga."
tulis komentar anda