Perdana Menteri Israel Hukum Menhan karena Bertemu Presiden Palestina
Rabu, 01 September 2021 - 23:01 WIB
TEL AVIV - Perdana Menteri (PM) Israel Naftali Bennett menghukum Menteri Pertahanan (Menhan) Benny Gantz karena bertemu Presiden Otoritas Palestina (PA) Mahmoud Abbas.
Rai Al-Youm melaporkan hukuman tersebut kemarin. Merujuk situs Israel Hadarim 10, Rai Al-Youm mengatakan Bennett telah memutuskan melarang Gantz berbicara di Knesset (parlemen) untuk membahas tentang Iran.
Setelah pertemuan yang diadakan Gantz dengan Abbas di Ramallah pada Minggu dan Senin, dia menyatakan beberapa langkah untuk mendukung Otoritas Palestina, termasuk menawarkan pinjaman senilai 500 juta shekel (USD155 juta).
Gantz mengajukan permintaan ke sekretariat Knesset untuk menyampaikan pidato tentang Iran ke pleno, tetapi permintaan itu ditolak atas perintah Bennett.
Hadarim 10 mengatakan Bennett telah menyetujui pertemuan antara Gantz dan Abbas, tetapi dia ingin Gantz hanya membahas masalah kerja sama keamanan dan dana Qatar untuk Gaza.
Bennett tidak ingin Gantz membahas masalah politik. Tampaknya hukuman itu diberikan pada Gantz karena dia membahas masalah politik dengan Abbas.
Rai Al-Youm melaporkan hukuman tersebut kemarin. Merujuk situs Israel Hadarim 10, Rai Al-Youm mengatakan Bennett telah memutuskan melarang Gantz berbicara di Knesset (parlemen) untuk membahas tentang Iran.
Setelah pertemuan yang diadakan Gantz dengan Abbas di Ramallah pada Minggu dan Senin, dia menyatakan beberapa langkah untuk mendukung Otoritas Palestina, termasuk menawarkan pinjaman senilai 500 juta shekel (USD155 juta).
Gantz mengajukan permintaan ke sekretariat Knesset untuk menyampaikan pidato tentang Iran ke pleno, tetapi permintaan itu ditolak atas perintah Bennett.
Hadarim 10 mengatakan Bennett telah menyetujui pertemuan antara Gantz dan Abbas, tetapi dia ingin Gantz hanya membahas masalah kerja sama keamanan dan dana Qatar untuk Gaza.
Bennett tidak ingin Gantz membahas masalah politik. Tampaknya hukuman itu diberikan pada Gantz karena dia membahas masalah politik dengan Abbas.
(sya)
tulis komentar anda