Habisi Petinggi ISIS-K Afghanistan, AS Gunakan 'Bom Ninja'

Minggu, 29 Agustus 2021 - 11:23 WIB
AS menggunakan rudal hellfire khusus yang disebut sebagai bom ninja untuk menghabisi petinggi ISIS-K di Afghanistan. Foto/Ilustrasi
WASHINGTON - Pentagon menggunakan rudal Hellfire khusus yang tidak membawa bahan peledak untuk menyerang militan ISIS di Afghanistan . Amerika Serikat (AS) lancarkan serangan udara sebagai pembalasan atas serangan bom bunuh diri di bandara Kabul .

Serangan udara, yang dilakukan oleh pesawat tak berawak Reaper yang diterbangkan dari wilayah Teluk Persia, menewaskan dua militan yang terkait dengan ISIS-K dan melukai seorang lainnya.





Rudal yang digunakan oleh AS dalam serangan udara itu disebut rudal R9X, tidak aktif. Alih-alih meledak, senjata itu mengeluarkan enam bilah lingkaran besar yang disimpan di dalam kulit rudal, yang dikerahkan pada menit terakhir untuk menghancurkan target serangan. Ini memungkinkan komandan militer untuk menentukan target mereka dan mengurangi kemungkinan korban sipil.

Serangan itu tampaknya menyebabkan kerusakan terbatas pada sebuah rumah. Video dari tempat kejadian yang dilihat oleh The Wall Street Journal menunjukkan lubang ledakan kecil di luar rumah di sebelah mobil yang hangus terbakar. Dindingnya bopeng dengan pecahan peluru, dan jendela-jendela bangunan itu pecah. Pakaian, sandal, dan perabotan terlempar ke sekeliling ruangan.

Pentagon menolak untuk mengungkapkan jumlah serangan yang dilakukan, tetapi menggolongkan operasi itu sebagai misi tunggal, membuka kemungkinan bahwa beberapa serangan terjadi, termasuk satu menggunakan rudal R9X.

Serangan di provinsi Nangarhar di Afghanistan timur merupakan pembalasan atas serangan bandara Kabul.



Pejabat Pentagon tidak merinci bagaimana para militan yang ditargetkan terhubung dengan serangan bandara Kabul, atau apakah mereka terlibat dalam perencanaan serangan di masa depan. Pejabat lain mengatakan mereka terkait dengan keduanya.
Halaman :
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More