Ngeri, Perang Saudara Jangka Panjang Diprediksi Melanda Afghanistan
Selasa, 24 Agustus 2021 - 07:01 WIB
KABUL - Ada kekhawatiran perlawanan terhadap gerakan Taliban dapat mengakibatkan perang saudara jangka panjang di Afghanistan .
Prediksi itu diungkapkan Sekretaris Jenderal Organisasi Perjanjian Keamanan Kolektif (CSTO)Stanislav Zas pada 23 Agustus.
"Ada kekhawatiran bahwa kantong-kantong perlawanan yang muncul terhadap Taliban dapat menyebabkan berlangsungnya perang saudara jangka panjang dengan konsekuensi yang tidak terduga bagi keamanan, tidak hanya Afghanistan tetapi juga wilayah yang lebih besar," ujar Zas pada konferensi pers di Badan Informasi Internasional Rossiya Segodnya.
Sekretaris Jenderal mencatat bahwa tidak perlu melibatkan pasukan tambahan, termasuk dari CSTO, dalam menjaga perbatasan Tajikistan-Afghanistan.
“Untuk pengamanan bersama perbatasan negara, hari ini penjaga perbatasan Tajikistan, angkatan bersenjata (Tajikistan) cukup ketat memantau situasi saat ini di perbatasan ini, perbatasan antara Tajikistan dan Afghanistan. Oleh karena itu, tidak perlu melibatkan pasukan tambahan sekarang untuk menjaga perbatasan," papar Zas.
“Pasukan Tajikistan akan membutuhkan bantuan dengan peralatan teknis,” ungkap dia.
Prediksi itu diungkapkan Sekretaris Jenderal Organisasi Perjanjian Keamanan Kolektif (CSTO)Stanislav Zas pada 23 Agustus.
"Ada kekhawatiran bahwa kantong-kantong perlawanan yang muncul terhadap Taliban dapat menyebabkan berlangsungnya perang saudara jangka panjang dengan konsekuensi yang tidak terduga bagi keamanan, tidak hanya Afghanistan tetapi juga wilayah yang lebih besar," ujar Zas pada konferensi pers di Badan Informasi Internasional Rossiya Segodnya.
Sekretaris Jenderal mencatat bahwa tidak perlu melibatkan pasukan tambahan, termasuk dari CSTO, dalam menjaga perbatasan Tajikistan-Afghanistan.
“Untuk pengamanan bersama perbatasan negara, hari ini penjaga perbatasan Tajikistan, angkatan bersenjata (Tajikistan) cukup ketat memantau situasi saat ini di perbatasan ini, perbatasan antara Tajikistan dan Afghanistan. Oleh karena itu, tidak perlu melibatkan pasukan tambahan sekarang untuk menjaga perbatasan," papar Zas.
“Pasukan Tajikistan akan membutuhkan bantuan dengan peralatan teknis,” ungkap dia.
tulis komentar anda