Asia Tenggara Cetak Kematian Tertinggi di Dunia Akibat Covid-19
Senin, 23 Agustus 2021 - 14:54 WIB
JAKARTA - Asia Tenggara mencetak angka kematian tertinggi di dunia akibat Covid-19 . Selain itu, Asia Tenggara juga menghadapi distribusi vaksin global yang tidak menyeluruh.
Lonjakan kasus Covid19 berdampak pada kapasitas rumah sakit di Vietnam, Malaysia, hingga Myanmar dikarenakan meningkatnya kekhawatiran pada angka kematian yang mungkin akan melonjak karena penyebaran virus yang pesat di area perkotaan hingga regional.
Dalam dua minggu terakhir, menurut data dari John Hopkins University, Asia Tenggara mencatat sekitar 38.522 kematian akibat Covid-19.
“Kenaikan kasus Covid-19 di Asia Tenggara terjadi karena varian Delta yang mengakibatkan kehilangan banyak anggota keluarga di Asia Tenggara secara tragis dan ini masih akan berlanjut,” ucap Alexander Matheou, Direktur Asia Pacific, Federasi Palang Merah Internasional dan Bulan Sabit Merah (IFRC).
Dia mengatakan, pihaknya khawatir dengan penyebaran virus yang terjadi mulai dari perkotaan hingga pedesaan akan mengakibatkan lagi banyak nyawa yang hilang karena distribusi vaksin yang belum merata.
“Tingkat vaksinasi di Asia Tenggara sudah optimal di beberapa negara akan tetapi masih banyak negara yang memiliki tingkat vaksinasi yang rendah. Hal ini sangat jauh dibandingkan dengan negara-negara di Eropa Barat dan Amerika Serikat (AS),” ujarnya, seperti dikutip dari siaran pers IFRC yang diterima Sindonews pada Senin (23/8/2021).
Menurut Our World in Data Universitas Oxford, Kanada dan Spanyol telah memvaksinasi sekitar 64 persen populasinya lalu diikuti dengan Inggris sekitar 60 persen dari populasinya.
Sementara itu di Asia Tenggara, Malaysia baru memvaksinasi sekitar 34 persen populasinya, lalu di Indonesia sekitar 57 juta dari populasinya untuk vaksinasi pertama dan 31 juta untuk vaksinasi kedua, per tanggal 18 Agustus, Filipina yang berada pada 11 persen, dan Vietnam dengan tingkat vaksinasi kurang dari dua persen.
Vietnam dan Thailand merupakan negara-negara yang mencatat angka kasus Covid-19 dan angka kematian tertinggi akibat virus Covid-19 di Asia Tenggara. Di Indonesia pemerintah mencatat sekitar 100 ribu angka kematian pada 22 Agustus 2021.
Tujuh dari 10 negara yang mengalami tingkat kematian tertinggi akibat virus COVID-19 berada di Asia dan Pasifik. Vietnam, Fiji, dan Myanmar menduduki peringkat kelima tertinggi menurut Our World in Data.
“Kita harus mengupayakan agar negara-negara yang memiliki dosis vaksin berlebih untuk dapat membantu distribusi dosis vaksin ke negara-negara di Asia Tenggara. Kita juga membutuhkan dukungan dari pemerintah dan produsen vaksin untuk meningkatkan kapasitas produksi dan teknologi,” ujar Alexander.
“Beberapa minggu ke depan adalah masa yang kritis untuk meningkatkan perawatan, pemeriksaan, serta vaksinasi di Asia Tenggara dengan menargetkan 70-80% tingkat vaksinasi jika ingin menang melawan varian-varian baru dan pandemi global ini,” tukasnya.
Lonjakan kasus Covid19 berdampak pada kapasitas rumah sakit di Vietnam, Malaysia, hingga Myanmar dikarenakan meningkatnya kekhawatiran pada angka kematian yang mungkin akan melonjak karena penyebaran virus yang pesat di area perkotaan hingga regional.
Dalam dua minggu terakhir, menurut data dari John Hopkins University, Asia Tenggara mencatat sekitar 38.522 kematian akibat Covid-19.
“Kenaikan kasus Covid-19 di Asia Tenggara terjadi karena varian Delta yang mengakibatkan kehilangan banyak anggota keluarga di Asia Tenggara secara tragis dan ini masih akan berlanjut,” ucap Alexander Matheou, Direktur Asia Pacific, Federasi Palang Merah Internasional dan Bulan Sabit Merah (IFRC).
Dia mengatakan, pihaknya khawatir dengan penyebaran virus yang terjadi mulai dari perkotaan hingga pedesaan akan mengakibatkan lagi banyak nyawa yang hilang karena distribusi vaksin yang belum merata.
“Tingkat vaksinasi di Asia Tenggara sudah optimal di beberapa negara akan tetapi masih banyak negara yang memiliki tingkat vaksinasi yang rendah. Hal ini sangat jauh dibandingkan dengan negara-negara di Eropa Barat dan Amerika Serikat (AS),” ujarnya, seperti dikutip dari siaran pers IFRC yang diterima Sindonews pada Senin (23/8/2021).
Menurut Our World in Data Universitas Oxford, Kanada dan Spanyol telah memvaksinasi sekitar 64 persen populasinya lalu diikuti dengan Inggris sekitar 60 persen dari populasinya.
Sementara itu di Asia Tenggara, Malaysia baru memvaksinasi sekitar 34 persen populasinya, lalu di Indonesia sekitar 57 juta dari populasinya untuk vaksinasi pertama dan 31 juta untuk vaksinasi kedua, per tanggal 18 Agustus, Filipina yang berada pada 11 persen, dan Vietnam dengan tingkat vaksinasi kurang dari dua persen.
Vietnam dan Thailand merupakan negara-negara yang mencatat angka kasus Covid-19 dan angka kematian tertinggi akibat virus Covid-19 di Asia Tenggara. Di Indonesia pemerintah mencatat sekitar 100 ribu angka kematian pada 22 Agustus 2021.
Tujuh dari 10 negara yang mengalami tingkat kematian tertinggi akibat virus COVID-19 berada di Asia dan Pasifik. Vietnam, Fiji, dan Myanmar menduduki peringkat kelima tertinggi menurut Our World in Data.
“Kita harus mengupayakan agar negara-negara yang memiliki dosis vaksin berlebih untuk dapat membantu distribusi dosis vaksin ke negara-negara di Asia Tenggara. Kita juga membutuhkan dukungan dari pemerintah dan produsen vaksin untuk meningkatkan kapasitas produksi dan teknologi,” ujar Alexander.
“Beberapa minggu ke depan adalah masa yang kritis untuk meningkatkan perawatan, pemeriksaan, serta vaksinasi di Asia Tenggara dengan menargetkan 70-80% tingkat vaksinasi jika ingin menang melawan varian-varian baru dan pandemi global ini,” tukasnya.
(ian)
tulis komentar anda