Rusia Terindikasi Bersiap Uji Coba Rudal Skyfall Bertenaga Nuklir
Kamis, 19 Agustus 2021 - 03:24 WIB
WASHINGTON - Citra satelit terbaru menunjukkan bahwa Rusia terindikasi sedang mempersiapkan uji coba rudal jelajah bertenaga nuklir yang dikenal sebagai "Skyfall". Misil itu merupakan senjata kontroversial yang dirancang untuk mengalahkan sistem pertahanan Amerika Serikat (AS).
Foto-foto satelit, yang diambil pada 16 Agustus oleh perusahaan pencitraan satelit komersial Capella Space, menawarkan indikasi kuat bahwa Rusia sedang bersiap untuk menguji rudal jelajah bertenaga nuklir di lokasi peluncuran yang diketahui terletak di dekat Lingkaran Arktik.
Foto-foto itu telah dianalisis oleh para ahli di Middlebury Institute of International Studies Center for Nonproliferation Studies.
Para pejabat AS menyadari bahwa Rusia kemungkinan sedang mempersiapkan uji coba lain dari misil yang disebutnya rudal Burevestnik sebagai bagian dari program senjata canggihnya.
CIA menolak berkomentar dan Pentagon serta Kementerian Pertahanan Rusia juga tidak segera menanggapi permintaan komentar yang diajukan CNN.
“Menggunakan reaktor nuklir, pada prinsipnya, akan memberikan jangkauan tak terbatas pada rudal jelajah untuk terbang di bawah dan di sekitar radar dan pencegat pertahanan rudal AS,” kata Jeffrey Lewis, seorang ahli senjata di Middlebury Institute yang meninjau foto-foto satelit tersebut.
"Namun, ada pertanyaan penting tentang apakah sistem dapat dibuat untuk bekerja dengan sukses, belum lagi ancaman yang dapat ditimbulkan oleh pengujian sistem ini terhadap lingkungan dan kesehatan manusia," papar Lewis.
Risiko tersebut, kata Lewis kepada CNN, Kamis (19/8/2021), telah mendorong beberapa ahli untuk menyebut senjata itu sebagai "Chernobyl terbang".
Foto-foto satelit, yang diambil pada 16 Agustus oleh perusahaan pencitraan satelit komersial Capella Space, menawarkan indikasi kuat bahwa Rusia sedang bersiap untuk menguji rudal jelajah bertenaga nuklir di lokasi peluncuran yang diketahui terletak di dekat Lingkaran Arktik.
Foto-foto itu telah dianalisis oleh para ahli di Middlebury Institute of International Studies Center for Nonproliferation Studies.
Para pejabat AS menyadari bahwa Rusia kemungkinan sedang mempersiapkan uji coba lain dari misil yang disebutnya rudal Burevestnik sebagai bagian dari program senjata canggihnya.
CIA menolak berkomentar dan Pentagon serta Kementerian Pertahanan Rusia juga tidak segera menanggapi permintaan komentar yang diajukan CNN.
“Menggunakan reaktor nuklir, pada prinsipnya, akan memberikan jangkauan tak terbatas pada rudal jelajah untuk terbang di bawah dan di sekitar radar dan pencegat pertahanan rudal AS,” kata Jeffrey Lewis, seorang ahli senjata di Middlebury Institute yang meninjau foto-foto satelit tersebut.
"Namun, ada pertanyaan penting tentang apakah sistem dapat dibuat untuk bekerja dengan sukses, belum lagi ancaman yang dapat ditimbulkan oleh pengujian sistem ini terhadap lingkungan dan kesehatan manusia," papar Lewis.
Risiko tersebut, kata Lewis kepada CNN, Kamis (19/8/2021), telah mendorong beberapa ahli untuk menyebut senjata itu sebagai "Chernobyl terbang".
Lihat Juga :
tulis komentar anda