China Ternyata Lakukan Spionase Siber terhadap Israel sejak 2019
Kamis, 12 Agustus 2021 - 08:54 WIB
TEL AVIV - Kelompok spionase China terungkap telah melakukan spionase siber terhadap Israel sejak Januari 2019. Target peretasan adalah lembaga pemerintah dan sektor teknologi canggih negara Yahudi tersebut.
Aksi spionase siber Beijing itu diungkap perusahaan keamanan siber Mandiant. Menurut perusahaan itu, Iran, Arab Saudi dan negara-negara Timur Tengah lainnya juga jadi target spionase siber oleh kelompok UNC215 China.
"Aktivitas spionase siber ini terjadi dengan latar belakang investasi multi-miliar dollar China terkait dengan Belt and Road Initiative (BRI) dan minatnya pada sektor teknologi Israel yang kuat," bunyi laporan Mandiant, perusahaan keamanan siber Amerika Serikat, seperti dikutip Ynet, kemarin.
Mandiant telah bekerjasama dengan badan pertahanan Israel untuk meninjau data peretasan yang dilakukan oleh kelompok UNC215.
Bulan lalu Amerika Serikat, Inggris, Uni Eropa dan NATO mengeluarkan pernyataan terkoordinasi yang mengutuk spionase siber yang dilakukan atas nama pemerintah China, di mana Gedung Putih mengkritik "perilaku tidak bertanggung jawab Beijing di dunia maya."
Washington menunjuk pada contoh spesifik peretasan China, termasuk peretasan pada server email Microsoft Exchange.
Departemen Kehakiman AS sebelumnya telah mengumumkan dakwaan terhadap empat warga negara China yang diduga telah bekerja dengan Kementerian Keamanan Negara China dalam operasi siber yang menargetkan lusinan perusahaan, universitas, dan entitas pemerintah Amerika.
Aksi spionase siber Beijing itu diungkap perusahaan keamanan siber Mandiant. Menurut perusahaan itu, Iran, Arab Saudi dan negara-negara Timur Tengah lainnya juga jadi target spionase siber oleh kelompok UNC215 China.
"Aktivitas spionase siber ini terjadi dengan latar belakang investasi multi-miliar dollar China terkait dengan Belt and Road Initiative (BRI) dan minatnya pada sektor teknologi Israel yang kuat," bunyi laporan Mandiant, perusahaan keamanan siber Amerika Serikat, seperti dikutip Ynet, kemarin.
Mandiant telah bekerjasama dengan badan pertahanan Israel untuk meninjau data peretasan yang dilakukan oleh kelompok UNC215.
Bulan lalu Amerika Serikat, Inggris, Uni Eropa dan NATO mengeluarkan pernyataan terkoordinasi yang mengutuk spionase siber yang dilakukan atas nama pemerintah China, di mana Gedung Putih mengkritik "perilaku tidak bertanggung jawab Beijing di dunia maya."
Washington menunjuk pada contoh spesifik peretasan China, termasuk peretasan pada server email Microsoft Exchange.
Departemen Kehakiman AS sebelumnya telah mengumumkan dakwaan terhadap empat warga negara China yang diduga telah bekerja dengan Kementerian Keamanan Negara China dalam operasi siber yang menargetkan lusinan perusahaan, universitas, dan entitas pemerintah Amerika.
(min)
Lihat Juga :
tulis komentar anda