Uji Coba Rudal Hipersonik AS Gagal untuk Kedua Kalinya
Sabtu, 31 Juli 2021 - 06:01 WIB
WASHINGTON - Uji coba rudal hipersonik AGM-183A Air-launched Rapid Response Weapon (ARRW) Amerika Serikat (AS) mengalami kegagalan untuk kedua kalinya. Angkatan Udara AS mengatakan kegagalan terjadi setelah motor roket tidak menyala.
“Angkatan Udara melakukan uji penerbangan AGM-183A Air-launched Rapid Response Weapon yang kedua pada 28 Juli,” bunyi siaran pers Angkatan Udara Amerika pada hari Jumat (30/7/2021).
"Meskipun tidak memenuhi semua tujuan penerbangan, tes tersebut menunjukkan beberapa peristiwa pertama kali saat program berlanjut menuju kemampuan hipersonik."
Angkatan Udara Amerika mengatakan rudal hipersonik tersebut berhasil terpisah dari pesawat pembom B-52 yang membawanya, tetapi motor roket tidak menyala.
Sebelumnya pada bulan April, selama uji coba pertama, rudal serupa gagal memisahkan diri dari pesawat pembom. Hal itu membuat proses uji coba tiba-tiba dihentikan.
Tes kedua, yang dilakukan di Pangkalan Angkatan Udara Edwards di California pada 28 Juli, merupakan peningkatan kecil dari yang pertama tetapi bukan cara yang diinginkan Angkatan Udara Amerika untuk mengakhirinya.
Menurut Angkatan Udara Amerika, tujuan dari tes kedua adalah pelepasan booster yang aman dari pesawat pembom dan menilai kinerjanya. Hulu ledak pada rudal hipersonik berhasil diuji awal bulan ini dan bukan bagian dari uji coba kali ini.
“Angkatan Udara melakukan uji penerbangan AGM-183A Air-launched Rapid Response Weapon yang kedua pada 28 Juli,” bunyi siaran pers Angkatan Udara Amerika pada hari Jumat (30/7/2021).
"Meskipun tidak memenuhi semua tujuan penerbangan, tes tersebut menunjukkan beberapa peristiwa pertama kali saat program berlanjut menuju kemampuan hipersonik."
Angkatan Udara Amerika mengatakan rudal hipersonik tersebut berhasil terpisah dari pesawat pembom B-52 yang membawanya, tetapi motor roket tidak menyala.
Sebelumnya pada bulan April, selama uji coba pertama, rudal serupa gagal memisahkan diri dari pesawat pembom. Hal itu membuat proses uji coba tiba-tiba dihentikan.
Tes kedua, yang dilakukan di Pangkalan Angkatan Udara Edwards di California pada 28 Juli, merupakan peningkatan kecil dari yang pertama tetapi bukan cara yang diinginkan Angkatan Udara Amerika untuk mengakhirinya.
Menurut Angkatan Udara Amerika, tujuan dari tes kedua adalah pelepasan booster yang aman dari pesawat pembom dan menilai kinerjanya. Hulu ledak pada rudal hipersonik berhasil diuji awal bulan ini dan bukan bagian dari uji coba kali ini.
tulis komentar anda