Viral, Ibu Meninggal setelah Lempar Bayinya Agar Selamat dari Tanah Longsor
Jum'at, 23 Juli 2021 - 21:01 WIB
Bayi itu dilarikan ke rumah sakit dan dinyatakan tidak terluka.
Jenazah ibunya baru ditemukan pada Kamis (22/7). Tim penyelamat mengatakan kepada Beijing Youth Daily bahwa ketika mereka menemukan jasad sang ibu, tubuhnya membeku dalam posisi seperti sedang mengangkat sesuatu.
"Tepat pada saat genting itu dia mengangkat anaknya, dan itulah sebabnya bayi perempuan itu masih hidup," tutur seorang petugas penyelamat bernama Yang kepada wartawan.
Laporan lokal tidak menyebutkan nama ibu atau anak itu.
Hujan dan banjir telah menimbulkan kekacauan di seluruh provinsi itu dalam sepekan terakhir. Jalan-jalan utama telah berubah menjadi sungai, dengan mobil, puing-puing dan bahkan orang-orang tersapu arus air yang bergerak cepat.
Di ibu kota provinsi Zhengzhou, sebanyak 12 orang tewas ketika banjir menggenangi jalur kereta bawah tanah pada Selasa malam.
Zhao mengatakan pekerjaan penyelamatan sulit dilakukan karena jembatan akses utama desa terpencil itu tersapu banjir. Banyak rumah hancur oleh banjir dan hujan, membuat penduduk desa rentan.
"Wangzongdian masih memiliki banyak orang lanjut usia dan anak-anak, mereka memiliki kemampuan yang sangat terbatas untuk menyelamatkan diri mereka sendiri," tutur Zhao.
Tim penyelamat pada Jumat masih berusaha menjangkau para penyintas di seluruh wilayah yang luas, yang merupakan rumah bagi lebih dari 90 juta orang.
Jenazah ibunya baru ditemukan pada Kamis (22/7). Tim penyelamat mengatakan kepada Beijing Youth Daily bahwa ketika mereka menemukan jasad sang ibu, tubuhnya membeku dalam posisi seperti sedang mengangkat sesuatu.
"Tepat pada saat genting itu dia mengangkat anaknya, dan itulah sebabnya bayi perempuan itu masih hidup," tutur seorang petugas penyelamat bernama Yang kepada wartawan.
Laporan lokal tidak menyebutkan nama ibu atau anak itu.
Hujan dan banjir telah menimbulkan kekacauan di seluruh provinsi itu dalam sepekan terakhir. Jalan-jalan utama telah berubah menjadi sungai, dengan mobil, puing-puing dan bahkan orang-orang tersapu arus air yang bergerak cepat.
Di ibu kota provinsi Zhengzhou, sebanyak 12 orang tewas ketika banjir menggenangi jalur kereta bawah tanah pada Selasa malam.
Zhao mengatakan pekerjaan penyelamatan sulit dilakukan karena jembatan akses utama desa terpencil itu tersapu banjir. Banyak rumah hancur oleh banjir dan hujan, membuat penduduk desa rentan.
"Wangzongdian masih memiliki banyak orang lanjut usia dan anak-anak, mereka memiliki kemampuan yang sangat terbatas untuk menyelamatkan diri mereka sendiri," tutur Zhao.
Tim penyelamat pada Jumat masih berusaha menjangkau para penyintas di seluruh wilayah yang luas, yang merupakan rumah bagi lebih dari 90 juta orang.
(sya)
tulis komentar anda