Selain Indonesia, 4 Negara Muslim Ini Juga Meniadakan Shalat Idul Adha
Senin, 19 Juli 2021 - 19:51 WIB
ABU DHABI - Indonesia bukan satu-satunya negara mayoritas Muslim yang meniadakan shalat Idul Adha berjamaah, di tengah kekhawatiran penyebaran Covid-19. Setidaknya ada empat negara Arab yang juga mengambil langkah yang yang sama.
Melansir Anadolu Agency pada Senin (19/7/2021), pihak berwenang di Mauritania, Maroko, Oman, dan Tunisia menyatakan salat Idul Adha berjamaah tidak akan diadakan sebagai tindakan pencegahan untuk membendung penyebaran Covid-19.
Sementara itu, Mesir, Arab Saudi, Kuwait, Qatar, Uni Emirat Arab (UEA) dan Yordania akan menggelar shalat Idul Adha berjamaah dengan tindakan pencegahan, termasuk membatasi waktu salat dan mengadakan khutbah di halaman terbuka.
Shalat Idul Adha berjamaah juga akan diadakan di Aljazair, Palestina, Libya dan Djibouti, sementara Bahrain mengatakan akan mengizinkan sholat di dalam satu masjid dengan jumlah jamaah terbatas.
Suriah, Somalia, Sudan, Libanon, Yaman dan Komoro belum mengumumkan keputusan mereka untuk apakah akan mengizinkan Shalat Idul Adha berjamaah atau tidak.
Menurut Universitas Johns Hopkins, sejak Desember 2019, pandemi telah merenggut lebih dari 4,08 juta jiwa di 192 negara dan wilayah, dengan lebih dari 190,18 juta kasus dilaporkan.
Melansir Anadolu Agency pada Senin (19/7/2021), pihak berwenang di Mauritania, Maroko, Oman, dan Tunisia menyatakan salat Idul Adha berjamaah tidak akan diadakan sebagai tindakan pencegahan untuk membendung penyebaran Covid-19.
Sementara itu, Mesir, Arab Saudi, Kuwait, Qatar, Uni Emirat Arab (UEA) dan Yordania akan menggelar shalat Idul Adha berjamaah dengan tindakan pencegahan, termasuk membatasi waktu salat dan mengadakan khutbah di halaman terbuka.
Shalat Idul Adha berjamaah juga akan diadakan di Aljazair, Palestina, Libya dan Djibouti, sementara Bahrain mengatakan akan mengizinkan sholat di dalam satu masjid dengan jumlah jamaah terbatas.
Suriah, Somalia, Sudan, Libanon, Yaman dan Komoro belum mengumumkan keputusan mereka untuk apakah akan mengizinkan Shalat Idul Adha berjamaah atau tidak.
Menurut Universitas Johns Hopkins, sejak Desember 2019, pandemi telah merenggut lebih dari 4,08 juta jiwa di 192 negara dan wilayah, dengan lebih dari 190,18 juta kasus dilaporkan.
Baca Juga
(ian)
tulis komentar anda