Rusia Peringatkan Inggris: Berlayar Dekat Crimea Lagi, Pelaut Anda Akan Terluka
Kamis, 15 Juli 2021 - 01:50 WIB
MOSKOW - Seorang pejabat senior keamanan Rusia memperingatkan Inggris untuk tidak lagi mengarungi kapal perangnya di dekat Crimea yang dicaplokMoskow kecuali jikaLondon ingin para pelautnya terluka.
Peringatan itu dikeluarkan oleh Wakil Sekretaris Dewan Keamanan Rusia, Mikhail Popov, menyusul insiden bulan lalu ketika kapal perang Inggris HMS Defender menjalankan apa yang dikatakan London sebagai aturan kebebasan navigasi yang diakui secara internasional di perairan teritorial Ukraina dekat Crimea.
Rusia mencaplok Crimea dari Ukraina pada 2014 dan mengatakan perairan di sekitarnya menjadi milik Moskow sekarang meskipun sebagian besar negara terus mengakui semenanjung itu sebagai wilayah Ukraina.
Moskow memprotes keras tindakan Inggris pada saat itu dengan sebuah kapal penjaga pantai Rusia melepaskan tembakan peringatan dan memanggil duta besar Inggris untuk penjelasan.
Popov, dalam sebuah wawancara di surat kabar Rossiiyskaya Gazeta, mengatakan perilaku Inggris dan reaksi selanjutnya terhadap insiden itu membingungkan.
Secara khusus, ia mengkritik pernyataan dari Perdana Menteri Inggris Boris Johnson dan Menteri Luar Negeri Dominic Raab, bahwa insiden itu dapat terulang.
“Tindakan serupa akan digagalkan dengan metode paling keras di masa depan oleh Rusia terlepas dari kesetiaan negara pelanggar. Kami menyarankan lawan kami berpikir keras tentang apakah perlu mengorganisir provokasi semacam itu mengingat kemampuan angkatan bersenjata Rusia,” kata Popov.
"Bukan anggota pemerintah Inggris yang akan berada di kapal dan kapal yang digunakan untuk tujuan provokasi," tambahnya.
Peringatan itu dikeluarkan oleh Wakil Sekretaris Dewan Keamanan Rusia, Mikhail Popov, menyusul insiden bulan lalu ketika kapal perang Inggris HMS Defender menjalankan apa yang dikatakan London sebagai aturan kebebasan navigasi yang diakui secara internasional di perairan teritorial Ukraina dekat Crimea.
Rusia mencaplok Crimea dari Ukraina pada 2014 dan mengatakan perairan di sekitarnya menjadi milik Moskow sekarang meskipun sebagian besar negara terus mengakui semenanjung itu sebagai wilayah Ukraina.
Moskow memprotes keras tindakan Inggris pada saat itu dengan sebuah kapal penjaga pantai Rusia melepaskan tembakan peringatan dan memanggil duta besar Inggris untuk penjelasan.
Baca Juga
Popov, dalam sebuah wawancara di surat kabar Rossiiyskaya Gazeta, mengatakan perilaku Inggris dan reaksi selanjutnya terhadap insiden itu membingungkan.
Secara khusus, ia mengkritik pernyataan dari Perdana Menteri Inggris Boris Johnson dan Menteri Luar Negeri Dominic Raab, bahwa insiden itu dapat terulang.
“Tindakan serupa akan digagalkan dengan metode paling keras di masa depan oleh Rusia terlepas dari kesetiaan negara pelanggar. Kami menyarankan lawan kami berpikir keras tentang apakah perlu mengorganisir provokasi semacam itu mengingat kemampuan angkatan bersenjata Rusia,” kata Popov.
"Bukan anggota pemerintah Inggris yang akan berada di kapal dan kapal yang digunakan untuk tujuan provokasi," tambahnya.
tulis komentar anda