Iran Akui Kirim Kapal Perang ke Atlantik dan Sebut AS Ketakutan
Senin, 12 Juli 2021 - 06:42 WIB
TEHERAN - Kepala Angkatan Laut Iran Laksamana Hossein Khanzadi mengakui bahwa Teheran telah mengirim kapal perang ke Samudra Atlantik untuk pertama kalinya dalam sejarah negara itu. Dia menyebut kehadiran kapal perang Teheran pada Mei lalu telah membuat Amerika Serikat (AS) ketakutan karena hegemoninya terpatahkan.
Khanzadi mengatakan pengerahan armada dua kapal perang pertama Iran di Samudra Atlantik musim semi ini “mengirim pesan khusus” tentang dukungan Iran untuk dunia yang tertindas.
Kapal perusak Sahand dan kapal pendukungnya, Makran, berlayar ke Samudra Atlantik pada bulan Mei lalu. Media-media AS melaporkan bahwa armada itu mungkin membawa senjata ke Venezuela dan memperdebatkan apakah Washington memiliki hak legal untuk mengerahkan aset Angkatan Laut untuk mencoba menghentikannya—ternyata tidak bisa.
“Ngomong-ngomong, armada kami hadir di pantai [Gambia] minggu lalu,” kata Khanzadi, mengacu pada arahan baru-baru ini yang dia katakan telah diberikan oleh Pemimpin Tertinggi Iran Ali Khamenei untuk mengerahkan kapal-kapal Iran dari negara-negara seperti Gambia, negara di mana AS membawa budak Afrika ke Amerika berabad-abad yang lalu.
“Tentu saja, sebagian dari kehadiran itu adalah karena Amerika mengatakan Iran tidak dapat hadir di Atlantik,” ujar Khanzadi dalam pidato yang disiarkan televisi pada hari Sabtu yang dilansir Tasnim, Minggu (11/7/2021).
"Itu menunjukkan Amerika Serikat khawatir bahwa hari ini, untuk pertama kalinya dalam sejarah Iran, gerbang Atlantik telah dibuka untuk kami," katanya.
“Amerika telah mendirikan pangkalan di sekitar kami selama bertahun-tahun, dan hari ini mereka ketakutan ketika kita berada 5.000 km jauhnya. Ketakutan ini karena kehadiran Iran mematahkan hegemoni Amerika Serikat,” imbuh dia.
Mengenai perbatasan maritim Iran, Khanzadi menekankan bahwa keamanan mereka terjamin dan tidak mungkin kapal asing mana pun hadir di daerah itu tanpa diawasi oleh militer Iran—termasuk oleh drone Angkatan Laut dan Angkatan Udara-nya.
Khanzadi mengatakan pengerahan armada dua kapal perang pertama Iran di Samudra Atlantik musim semi ini “mengirim pesan khusus” tentang dukungan Iran untuk dunia yang tertindas.
Kapal perusak Sahand dan kapal pendukungnya, Makran, berlayar ke Samudra Atlantik pada bulan Mei lalu. Media-media AS melaporkan bahwa armada itu mungkin membawa senjata ke Venezuela dan memperdebatkan apakah Washington memiliki hak legal untuk mengerahkan aset Angkatan Laut untuk mencoba menghentikannya—ternyata tidak bisa.
“Ngomong-ngomong, armada kami hadir di pantai [Gambia] minggu lalu,” kata Khanzadi, mengacu pada arahan baru-baru ini yang dia katakan telah diberikan oleh Pemimpin Tertinggi Iran Ali Khamenei untuk mengerahkan kapal-kapal Iran dari negara-negara seperti Gambia, negara di mana AS membawa budak Afrika ke Amerika berabad-abad yang lalu.
“Tentu saja, sebagian dari kehadiran itu adalah karena Amerika mengatakan Iran tidak dapat hadir di Atlantik,” ujar Khanzadi dalam pidato yang disiarkan televisi pada hari Sabtu yang dilansir Tasnim, Minggu (11/7/2021).
"Itu menunjukkan Amerika Serikat khawatir bahwa hari ini, untuk pertama kalinya dalam sejarah Iran, gerbang Atlantik telah dibuka untuk kami," katanya.
“Amerika telah mendirikan pangkalan di sekitar kami selama bertahun-tahun, dan hari ini mereka ketakutan ketika kita berada 5.000 km jauhnya. Ketakutan ini karena kehadiran Iran mematahkan hegemoni Amerika Serikat,” imbuh dia.
Mengenai perbatasan maritim Iran, Khanzadi menekankan bahwa keamanan mereka terjamin dan tidak mungkin kapal asing mana pun hadir di daerah itu tanpa diawasi oleh militer Iran—termasuk oleh drone Angkatan Laut dan Angkatan Udara-nya.
Lihat Juga :
tulis komentar anda