BGI China Dituduh Ambil Data DNA Tes Prenatal Dunia, Dikhawatirkan untuk 'Tentara Super'

Sabtu, 10 Juli 2021 - 08:12 WIB
BGI Group, perusahaan pengurutan genom China, dituduh mengambil data DNA dari tes prenatal seluruh dunia dan berbagi dengan militer China. Foto/BGI via The Global Times
BEIJING - Sebuah laporan panjang dari Reuters mengeklaim bahwa raksasa pengurutan genom China , BGI Group, mengembangkan tes prenatal yang populer dalam kemitraan dengan militer China. Mereka juga dituduh telah mengambil dan berbagi data DNA dari tes prenatal di seluruh dunia.

The Non-Invasive Fetal TrisomY diagnostic atau tes NIFTY digunakan untuk mengumpulkan informasi genetik dari wanita hamil untuk mendeteksi kondisi genetik seperti sindrom Down pada janin. Itu dijual di setidaknya 52 negara—meskipun bukan Amerika Serikat (AS)—dan dilaporkan telah digunakan oleh lebih dari 8,4 juta wanita di seluruh dunia.



Data pengujian disimpan oleh BGI baik di laboratoriumnya sendiri atau di bank gen nasional China, yang dijalankan oleh BGI.

Menurut investigasi Reuters, penyimpanan data tersebut kemudian digunakan dalam penelitian—dilaporkan diluncurkan bekerja sama dengan Tentara Pembebasan Rakyat(PLA)—yang menggunakan artificial intelligence (AI) atau kecerdasan buatan untuk menganalisis data guna mengungkap hubungan genetik dengan kondisi kesehatan yang meluas.



BGI Group membantah klaim terbesar laporan itu dalam pernyataan Jumat (9/7/2021). Perusahaan itu menegaskan, antara lain, bahwa mereka mengembangkan tes prenatal tanpa dukungan militer. "BGI tidak pernah diminta untuk memberikan, juga tidak memberikan data dari tes NIFTY kepada otoritas China untuk tujuan keamanan nasional atau keamanan pertahanan nasional," kata perusahaan itu.

Reuters, bagaimanapun, mengatakan perusahaan telah memulai setidaknya selusin studi bersama militer sejak 2010. Sementara beberapa di antaranya berfokus pada pengujian lebih lanjut dan pengembangan alat tes pranatal, yang lain diluncurkan untuk menganalisis data yang dikumpulkan oleh alat tersebut.



Dalam kategori terakhir, satu proyek penelitian dilaporkan menambang hasil tes dengan superkomputer militer untuk mengidentifikasi virus dan indikator penyakit mental pada wanita China. Studi itu juga memusatkan perhatian pada wanita Tibet dan Uighur, mencari hubungan antara genetika dan sifat fisik mereka, yang selanjutnya memicu tuduhan bereksperimen dengan eugenika yang telah mengikuti BGI selama bertahun-tahun.
Dapatkan berita terbaru, follow WhatsApp Channel SINDOnews sekarang juga!
Halaman :
tulis komentar anda
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More