Serangan Ransomware 'Kolosal' Hantam AS, Biden Peringatkan Putin

Minggu, 04 Juli 2021 - 08:24 WIB
Presiden AS Joe Biden bertemu dengan Presiden Rusia Vladimir Putin di Jenewa, Swiss beberapa waktu lalu. Foto/Financial Times
WASHINGTON - Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden memperingatkan Presiden Rusia Vladimir Putin bahwa Washington akan merespons jika Moskow berada di balik serangan siber massal yang melanda setidaknya 200 perusahaan pada awal akhir pekan Hari Kemerdekaan.

"Kami tidak yakin itu siapa. Pemikiran awalnya adalah itu bukan pemerintah Rusia," kata Biden.

“Tetapi jika itu adalah Rusia, saya mengatakan kepada Putin bahwa kami akan merespons,” katanya – merujuk pada pertemuan puncak kedua pemimpin di Jenewa, Swiss, bulan lalu seperti dikutip dari New York Post, Minggu (4/7/2021).



Biden menyatakan bahwa dia belum berbicara dengan presiden Rusia sejak diberi pengarahan tentang serangan ransomware . Perusahaan keamanan siber Huntress Labs menyalahkan geng ransomware, REvil, yang terkait dengan Rusia.

Diwartakan sebelumnya, serangan siber melanda jaringan komputasi perusahaan TI AS, Kaseya, yang memengaruhi banyak kliennya. Hal ini mendorong pihak perusahaan mendesak perusahaan untuk mematikan server guna menghindari ransomware.

Perusahaan keamanan siber Huntress Labs mengatakan dalam forum Reddit bahwa mereka bekerja dengan mitra yang ditargetkan dalam serangan itu, dan bahwa sekitar 200 bisnis "telah dienkripsi."



Sementara itu beberapa hari lalu beberapa lembaga Amerika Serikat (AS) dan Inggris mengungkapkan rincian metode "brute force" yang digunakan intelijen Rusia untuk mencoba membobol layanan cloud ratusan lembaga pemerintah, perusahaan energi, dan organisasi lainnya.

Saran yang dirilis Badan Keamanan Nasional AS menggambarkan serangan oleh operasi yang terkait GRU, badan intelijen militer Rusia.

(ian)
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More