Menhan RI dan Prancis Teken Persetujuan Kerjasama Pertahanan
Selasa, 29 Juni 2021 - 19:42 WIB
PARIS - Menteri Pertahanan Indonesia , Prabowo Subianto menandatangani Persetujuan Kerja Sama Pertahanan (DCA) Indonesia-Prancis . Kerjasama itu diteken setelah Prabowo melakukan pertemuan dengan Menteri Pertahanan Prancis, Florence Parly di Paris.
Pembentukan DCA merupakan hasil dari pertemuan kedua menteri bulan Januari 2020. Setelah melalui perundingan cukup panjang, di tengah pandemi Covid-19, kedua menteri menyepakati teks DCA.
Dokumen initidak saja menjadi payung penguatan kerja sama pertahanan, tetapi juga memperkokoh kemitraan strategis kedua negara yang ditandatangani pada tahun 2011.
“DCA menjadi payung penting bagi kerjasama pertahanan yang komprehensif antara Indonesia dan Prancis ke depan yang saling menguntungkan di berbagai bidang yang menjadi kepentingan kedua negara," ucap Prabowo, seperti dikutip dari siaran pers Kedutaan Besar Indonesia di Prancis yang diterima Sindonews pada Selasa (29/6/2021).
DCA memperluas cakupan kerja sama pertahanan Indonesia-Prancis. Beberapa bidang kerja sama yang akan menjadi fokus antara lain, pendidikan dan pelatihan militer, ilmu pengetahuan, dan teknologi di bidang industri pertahanan, kerja sama pasukan pemeliharaan perdamaian,pemberantasan terorisme, serta pengembangan dan penelitian industri pertahanan termasuk produksi bersama.
Selain itu, DCA juga memuat kerja sama terkait bantuan kemanusiaan dan penanganan bencana seperti pandemi Covid-19 yang hingga saat ini masih belum mereda.
Melalui penandatanganan DCA, kedua negara juga berpeluang memaksimalkan potensi dan keunggulan masing-masing seperti pengembangan keamanan siber dan kerja sama alutsista untuk memajukan kapasitas industri pertahanan Indonesia dan menjadikan Indonesia sebagai bagian dari global production chain produk alutsista.
Adanya DCA diharapkan dapat meningkatkan interaksi kedua negara di bidang pertahanan, sebagai salah satu sektor kerja sama utama dalam kesepakatan kemitraan strategis kedua negara.
“Saya mengharapkan DCA akan dapat meningkatkan komunikasi dan kerja sama tidak saja antara Kementerian Pertahanan, tetapi juga antara angkatan bersenjata kedua negara, seperti antara kedua angkatan udara dan darat, khususnya di bidang pelatihan dan pendidikan," ujar Prabowo.
Dalam pertemuan tersebut, Prabowo dan Parly juga bertukar pikiran atas berbagai isu yang menjadi kepentingan bersama, khususnya upaya untuk memperkuat kerja sama pertahanan.
Prabowo dan Parly melihat banyak peluang kerja sama yang dapat segera dilakukan untuk dapat berkontribusi di kawasan, khususnya dalam mendukung implementasi ASEAN Outlook on Indo-Pacific (AOIP) dan French Strategy in the Indo-Pacific.
Lihat Juga: Siapa Georges Abdallah? Ikon Perjuangan Lebanon yang Dibebaskan setelah Dipenjara 40 Tahun di Prancis
Pembentukan DCA merupakan hasil dari pertemuan kedua menteri bulan Januari 2020. Setelah melalui perundingan cukup panjang, di tengah pandemi Covid-19, kedua menteri menyepakati teks DCA.
Dokumen initidak saja menjadi payung penguatan kerja sama pertahanan, tetapi juga memperkokoh kemitraan strategis kedua negara yang ditandatangani pada tahun 2011.
Baca Juga
“DCA menjadi payung penting bagi kerjasama pertahanan yang komprehensif antara Indonesia dan Prancis ke depan yang saling menguntungkan di berbagai bidang yang menjadi kepentingan kedua negara," ucap Prabowo, seperti dikutip dari siaran pers Kedutaan Besar Indonesia di Prancis yang diterima Sindonews pada Selasa (29/6/2021).
DCA memperluas cakupan kerja sama pertahanan Indonesia-Prancis. Beberapa bidang kerja sama yang akan menjadi fokus antara lain, pendidikan dan pelatihan militer, ilmu pengetahuan, dan teknologi di bidang industri pertahanan, kerja sama pasukan pemeliharaan perdamaian,pemberantasan terorisme, serta pengembangan dan penelitian industri pertahanan termasuk produksi bersama.
Selain itu, DCA juga memuat kerja sama terkait bantuan kemanusiaan dan penanganan bencana seperti pandemi Covid-19 yang hingga saat ini masih belum mereda.
Melalui penandatanganan DCA, kedua negara juga berpeluang memaksimalkan potensi dan keunggulan masing-masing seperti pengembangan keamanan siber dan kerja sama alutsista untuk memajukan kapasitas industri pertahanan Indonesia dan menjadikan Indonesia sebagai bagian dari global production chain produk alutsista.
Adanya DCA diharapkan dapat meningkatkan interaksi kedua negara di bidang pertahanan, sebagai salah satu sektor kerja sama utama dalam kesepakatan kemitraan strategis kedua negara.
“Saya mengharapkan DCA akan dapat meningkatkan komunikasi dan kerja sama tidak saja antara Kementerian Pertahanan, tetapi juga antara angkatan bersenjata kedua negara, seperti antara kedua angkatan udara dan darat, khususnya di bidang pelatihan dan pendidikan," ujar Prabowo.
Dalam pertemuan tersebut, Prabowo dan Parly juga bertukar pikiran atas berbagai isu yang menjadi kepentingan bersama, khususnya upaya untuk memperkuat kerja sama pertahanan.
Prabowo dan Parly melihat banyak peluang kerja sama yang dapat segera dilakukan untuk dapat berkontribusi di kawasan, khususnya dalam mendukung implementasi ASEAN Outlook on Indo-Pacific (AOIP) dan French Strategy in the Indo-Pacific.
Lihat Juga: Siapa Georges Abdallah? Ikon Perjuangan Lebanon yang Dibebaskan setelah Dipenjara 40 Tahun di Prancis
(ian)
tulis komentar anda