Infeksi Covid-19 Kembali Muncul di Australia, Selandia Baru Tangguhkan Kerjasma Perjalanan
Minggu, 27 Juni 2021 - 12:47 WIB
WELLINGTON - Selandia Baru mengumumkan penangguhan pengaturan perjalanan bebas karantina dengan Australia selama tiga hari. Langkah ini diambil Selandia Baru setelah kembali munculnya infeksi Covid-19 di Australia .
Pengumuman itu datang ketika pemerintah Ausralia menyatakan bahwa mereka kembali menerapkan penguncian di Sydney, setelah munculnya infeksi Covid-19 varian Delta.
Lebih dari 80 kasus telah dilaporkan sejauh ini di kota terbesar Australia itu, sementara beberapa kasus komunitas juga telah dicatat di Northern Territory, Victoria dan Queensland dalam beberapa hari terakhir.
"Tetapi mengingat tingkat penularan yang tinggi dari apa yang tampaknya menjadi varian Delta dan fakta bahwa sekarang ada banyak kelompok komunitas (di Australia), itu adalah hal yang benar untuk dilakukan untuk mencegah Covid-19 masuk ke Selandia Baru," kata Menteri Tanggap CovidD-19 Selandia Baru, Chris Hipkins.
Hipkins, seperti dilansir Channel News Asia pada Minggu (27/6/2021), mengatakan dia memahami ketidaknyamanan yang akan ditimbulkan oleh penangguhan itu. Dia menuturkan bahwa Selandia Baru tetap berkomitmen untuk melakukan perjalanan bebas karantina dengan Australia.
Dia menambahkan bahwa penangguhan akan memberi waktu kepada pejabat untuk mempertimbangkan langkah-langkah untuk membuat gelembung lebih aman, seperti pengujian pra-keberangkatan untuk semua penerbangan antara kedua negara.
Ausralia dan Selandia termasuk yang paling sukses di dunia dalam menangani Covid-19. Selandia Barumencatat 26 kematian Covid-19 dengan populasi 5 juta, dan Australia memiliki kurang dari 1.000 kematian dengan populasi 25 juta.
Pengumuman itu datang ketika pemerintah Ausralia menyatakan bahwa mereka kembali menerapkan penguncian di Sydney, setelah munculnya infeksi Covid-19 varian Delta.
Lebih dari 80 kasus telah dilaporkan sejauh ini di kota terbesar Australia itu, sementara beberapa kasus komunitas juga telah dicatat di Northern Territory, Victoria dan Queensland dalam beberapa hari terakhir.
"Tetapi mengingat tingkat penularan yang tinggi dari apa yang tampaknya menjadi varian Delta dan fakta bahwa sekarang ada banyak kelompok komunitas (di Australia), itu adalah hal yang benar untuk dilakukan untuk mencegah Covid-19 masuk ke Selandia Baru," kata Menteri Tanggap CovidD-19 Selandia Baru, Chris Hipkins.
Hipkins, seperti dilansir Channel News Asia pada Minggu (27/6/2021), mengatakan dia memahami ketidaknyamanan yang akan ditimbulkan oleh penangguhan itu. Dia menuturkan bahwa Selandia Baru tetap berkomitmen untuk melakukan perjalanan bebas karantina dengan Australia.
Dia menambahkan bahwa penangguhan akan memberi waktu kepada pejabat untuk mempertimbangkan langkah-langkah untuk membuat gelembung lebih aman, seperti pengujian pra-keberangkatan untuk semua penerbangan antara kedua negara.
Ausralia dan Selandia termasuk yang paling sukses di dunia dalam menangani Covid-19. Selandia Barumencatat 26 kematian Covid-19 dengan populasi 5 juta, dan Australia memiliki kurang dari 1.000 kematian dengan populasi 25 juta.
(ian)
tulis komentar anda