India Berhasil Turunkan Kasus COVID-19 Delapan Kali Lipat, Ini Rahasianya
Kamis, 24 Juni 2021 - 12:15 WIB
Ada yang dengan amat memperketat 3 M (yang di India disebut dengan 3 W yakni wear a mask, wash your hand, watch the distance, ada yang membatasi kegiatan dengan pemberlakuan jam malam, dan ada juga yang “lockdown” sebagian atau parsial dan ada juga yang total penuh sampai beberapa waktu.
“Lalu, dianalisa dengan menghubungkan pola pergerakan penduduk pada saat pembatasan kegiatan (bahkan sampai lockdown) dengan penurunan jumlah kasus dari hari ke hari, dalam bentuk Movement Restriction and Mobility Change,” tutur dia.
Tentu pembatasan kegiatan sosial tidaklah berkepanjangan. New Delhi misalnya, mulai menerapkan “lockdown” total pada 17 April 2021 dan lalu ketika kasus mulai terkendali maka pada 31 Mei 2021 mulai dilakukan pelonggararan dalam bentuk “unlocking process” secara bertahap.
“Hal ke dua yang dilakukan di India adalah meningkatkan jumlah test secara amat bermakna. Pada bulan Februari 2021 sebelum ada peningkatan kasus maka jumlah tes yang dilakukan perhari pernah berkisar antara 700 dan 800 ribu,” ungkap dia.
Begitu ada peningkatan kasus maka jumlah tes dinaikkkan secara amat besar-besaran dan mencapai lebih dari 2 juta tes seharinya pada bulan Mei 2021.
“Kita tahu bahwa tes punya tiga manfaat amat penting. Pertama, mereka yang positif dapat ditangani dari aspek kesehatannya, kedua mereka dapat diisolasi atau dikarantina mandiri atau dirawat sesuai kebutuhan, dan ke tiga dapat diputus rantai penularan dari yang positif ke masyarakat sekitarnya. Tentu saja sesudah tes maka harus diikuti dengan kegiatan telusur (tracing) yang massif pula,” ujar dia.
“Hal ketiga yang juga amat ditingkatkan di India adalah vaksinasi. Begitu kasus meningkat maka India juga melakukan vaksinasi secara amat besar-besaran, dan jumlahnya meningkat amat tajam hampir 15 kali lipat dalam 4 bulan,” papar dia.
Sehari ada 3 juta orang yang divaksin. “Tentu saja selain ke tiga upaya besar ini maka pelayanan kesehatan juga amat diperkuat di India pada bulan-bulan kasusnya amat tinggi,” tutur dia.
“Selain tiga hal itu, bagi kita anggota masyarakat maka mari terus memperketat 3 M dan juga 5 M. Kalau toh amat terpaksa keluar rumah maka lakukanlah tiga hal. Ke satu tetaplah patuh untuk jaga jarak, WHO menyebutnya sebagai farther away from others safer than close together,” ungkap dia.
Dia menambahkan, “Kedua, kalau toh harus berkumpul maka memang akan jauh lebih baik kalau dilakukan di udara terbuka, open air spaces safer than enclosed spaces.”
“Lalu, dianalisa dengan menghubungkan pola pergerakan penduduk pada saat pembatasan kegiatan (bahkan sampai lockdown) dengan penurunan jumlah kasus dari hari ke hari, dalam bentuk Movement Restriction and Mobility Change,” tutur dia.
Tentu pembatasan kegiatan sosial tidaklah berkepanjangan. New Delhi misalnya, mulai menerapkan “lockdown” total pada 17 April 2021 dan lalu ketika kasus mulai terkendali maka pada 31 Mei 2021 mulai dilakukan pelonggararan dalam bentuk “unlocking process” secara bertahap.
“Hal ke dua yang dilakukan di India adalah meningkatkan jumlah test secara amat bermakna. Pada bulan Februari 2021 sebelum ada peningkatan kasus maka jumlah tes yang dilakukan perhari pernah berkisar antara 700 dan 800 ribu,” ungkap dia.
Begitu ada peningkatan kasus maka jumlah tes dinaikkkan secara amat besar-besaran dan mencapai lebih dari 2 juta tes seharinya pada bulan Mei 2021.
“Kita tahu bahwa tes punya tiga manfaat amat penting. Pertama, mereka yang positif dapat ditangani dari aspek kesehatannya, kedua mereka dapat diisolasi atau dikarantina mandiri atau dirawat sesuai kebutuhan, dan ke tiga dapat diputus rantai penularan dari yang positif ke masyarakat sekitarnya. Tentu saja sesudah tes maka harus diikuti dengan kegiatan telusur (tracing) yang massif pula,” ujar dia.
“Hal ketiga yang juga amat ditingkatkan di India adalah vaksinasi. Begitu kasus meningkat maka India juga melakukan vaksinasi secara amat besar-besaran, dan jumlahnya meningkat amat tajam hampir 15 kali lipat dalam 4 bulan,” papar dia.
Sehari ada 3 juta orang yang divaksin. “Tentu saja selain ke tiga upaya besar ini maka pelayanan kesehatan juga amat diperkuat di India pada bulan-bulan kasusnya amat tinggi,” tutur dia.
“Selain tiga hal itu, bagi kita anggota masyarakat maka mari terus memperketat 3 M dan juga 5 M. Kalau toh amat terpaksa keluar rumah maka lakukanlah tiga hal. Ke satu tetaplah patuh untuk jaga jarak, WHO menyebutnya sebagai farther away from others safer than close together,” ungkap dia.
Dia menambahkan, “Kedua, kalau toh harus berkumpul maka memang akan jauh lebih baik kalau dilakukan di udara terbuka, open air spaces safer than enclosed spaces.”
tulis komentar anda