Pabrik Pepsi Gaza Tutup, Pemilik Salahkan Pembatasan Ketat Israel
Selasa, 22 Juni 2021 - 07:51 WIB
JALUR GAZA - Perusahaan pembotolan Pepsi Gaza terpaksa menghentikan operasi pekan ini karena pembatasan impor Israel yang diperketat selama konflik 11 hari antara Israel dan pejuang Palestina bulan lalu.
Pengumuman itu diungkapkan pemilik perusahaan Pepsi Gaza. Dengan gencatan senjata antara Israel dan Hamas di Gaza, Israel pada Senin mengizinkan dimulainya kembali ekspor secara terbatas dari daerah yang diblokade itu.
“Namun Israel tetap memberlakukan langkah-langkah pengetatan pada impor bahan mentah, termasuk gas karbon dioksida dan sirup yang dibutuhkan pabrik perusahaan pembotolan untuk memproduksi minuman soda Pepsi, 7UP dan Mirinda,” papar Hamam al-Yazeji dari Pepsi Gaza.
"Kemarin kami benar-benar kehabisan bahan baku, dan sayangnya kami harus menutup pabrik, memulangkan 250 pekerja," ujar Yazeji.
Dia menambahkan, “Sebelum pertempuran Mei, Pepsi Gaza umumnya diizinkan mengimpor bahan-bahan yang dibutuhkan.”
Diminta komentar, COGAT, cabang kementerian pertahanan Israel, mengatakan, "Karena situasi keamanan, impor bahan baku industri dari Negara Israel ke Jalur Gaza tidak mungkin."
Pengumuman itu diungkapkan pemilik perusahaan Pepsi Gaza. Dengan gencatan senjata antara Israel dan Hamas di Gaza, Israel pada Senin mengizinkan dimulainya kembali ekspor secara terbatas dari daerah yang diblokade itu.
“Namun Israel tetap memberlakukan langkah-langkah pengetatan pada impor bahan mentah, termasuk gas karbon dioksida dan sirup yang dibutuhkan pabrik perusahaan pembotolan untuk memproduksi minuman soda Pepsi, 7UP dan Mirinda,” papar Hamam al-Yazeji dari Pepsi Gaza.
"Kemarin kami benar-benar kehabisan bahan baku, dan sayangnya kami harus menutup pabrik, memulangkan 250 pekerja," ujar Yazeji.
Dia menambahkan, “Sebelum pertempuran Mei, Pepsi Gaza umumnya diizinkan mengimpor bahan-bahan yang dibutuhkan.”
Diminta komentar, COGAT, cabang kementerian pertahanan Israel, mengatakan, "Karena situasi keamanan, impor bahan baku industri dari Negara Israel ke Jalur Gaza tidak mungkin."
Lihat Juga :
tulis komentar anda