Ini Penjelasan Pentagon Tarik 8 Sistem Rudal Patriot dari 4 Negara Arab

Sabtu, 19 Juni 2021 - 09:25 WIB
Sistem pertahanan rudal Patriot Amerika Serikat. Foto/US Army/Jason Cutshaw
WASHINGTON - Pentagon telah memberikan penjelasan terkait keputusan pemerintah Amerika Serikat (AS) menarik delapan baterai sistem pertahanan rudal Patriot dari empat negara Arab. Departemen Pertahanan Amerika itu menegaskan bahwa langkah itu telah dikoordinasikan dengan empat negara tuan rumah.

Pentagon membenarkan laporan Wall Street Journal (WSJ) bahwa delapan baterai Patriot sedang dipindahkan dari empat negara Arab; Arab Saudi, Irak, Kuwait dan Yordania.



Laporan WSJ lebih lanjut mengatakan sistem rudal THAAD juga ditarik dari Arab Saudi.



Juru bicara Pentagon, Jessica McNulty, mengatakan bahwa beberapa unit sistem rudal sedang dipindahkan ke negara lain dan beberapa dipulangkan ke Amerika Serikat untuk pemeliharaan.

Dia merahasiakan negara lokasi pemindahan senjata-senjata pertahanan canggih itu.

“Keputusan ini dibuat dalam koordinasi yang erat dengan negara-negara tuan rumah dan dengan pandangan yang jelas untuk menjaga kemampuan kami untuk memenuhi komitmen keamanan kami,” katanya dalam email.

“Kami mempertahankan postur kekuatan yang kuat di kawasan yang sesuai dengan ancaman dan merasa nyaman bahwa pemindahan ini tidak berdampak negatif terhadap kepentingan keamanan nasional kami,” lanjut McNulty yang dilansir AFP, Sabtu (19/6/2021).

“Kami juga mempertahankan fleksibilitas untuk mengalirkan pasukan kembali ke Timur Tengah dengan cepat sesuai kondisi.”

Militer AS dengan cepat menyesuaikan jejak globalnya saat menarik diri sepenuhnya dari Afghanistan dan melihat ancaman yang lebih besar dari China di kawasan Asia-Pasifik.



Pentagon juga memangkas kehadiran pasukannya di Irak tahun lalu menjadi 2.500 personel, mendukung pasukan Irak dalam perjuangan mereka melawan kelompok ISIS.

“Departemen Pertahanan mempertahankan puluhan ribu pasukan di Timur Tengah, mewakili beberapa kekuatan udara dan kemampuan maritim kami yang paling maju, untuk mendukung kepentingan nasional AS dan kemitraan regional kami,” kata McNulty.

AS mengerahkan baterai dan pasukan anti-misil Patriot ke Arab Saudi—setelah serangan pesawat tak berawak Iran menghantam fasilitas minyak Saudi—dan ke Irak pada tahun 2020 setelah serentetan serangan rudal dan roket terhadap pasukan AS oleh Iran dan milisi yang didukung Iran.

Militer AS mengakui bahwa lebih dari 109 tentara AS menderita gegar otak dan cedera otak lainnya dalam serangan rudal balistik Iran di pangkalan militer Ain al-Assad di Irak setelah serangan udara AS yang menewaskan Jenderal Iran Qassem Soleimani.

Iran masih dipandang sebagai ancaman besar di Timur Tengah, tetapi pemerintahan Joe Biden sedang dalam negosiasi untuk memulihkan kesepakatan tentang Teheran yang menghentikan program pengembangan nuklirnya, yang juga akan membuat beberapa sanksi terhadap negara itu dicabut.
(min)
Lihat Juga :
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More