AS Kalahkan Sistem Rudal S-400 Rusia dalam Latihan Perang Besar-besaran
Kamis, 17 Juni 2021 - 07:35 WIB
Arab Saudi, Qatar, Aljazair, Maroko, Mesir, Vietnam, dan Irak adalah di antara negara-negara yang telah mengadakan diskusi informal atau formal dengan Rusia untuk memperoleh sistem rudal S-400.
Stockholm International Peace Research Institute (SIPRI) memperingatkan bahwa sistem misil kebanggaan Moskow itu belum teruji dalam perang sesungguhnya. "Meskipun teknologi canggih Namun, S-400 belum diuji dalam situasi perang yang nyata dan serius," kata SIPRI seperti dikutip EurAsian Times, Kamis (17/6/2021).
S-400 sebelumnya telah dikerahkan di zona konflik Suriah, Crimea, dan daerah kantong Baltik Rusia; Kaliningrad. Ada juga laporan bahwa sistem itu ikut dikerahkan di Libya, yang saat ini dilanda perang saudara yang mengerikan.
Dengan klaim militernya mengalahkan sistem rudal kebanggaan Rusia tersebut, AS secara tidak langsung menantang efisiensi rudal itu sendiri dengan harapan dapat memengaruhi negara-negara agar tidak membelinya.
Sementara itu, Rusia terus memasarkan sistem pertahanan mutakhir karena pangsa globalnya dalam ekspor senjata terus menyusut dengan AS menggantikan posisinya.
Stockholm International Peace Research Institute (SIPRI) memperingatkan bahwa sistem misil kebanggaan Moskow itu belum teruji dalam perang sesungguhnya. "Meskipun teknologi canggih Namun, S-400 belum diuji dalam situasi perang yang nyata dan serius," kata SIPRI seperti dikutip EurAsian Times, Kamis (17/6/2021).
S-400 sebelumnya telah dikerahkan di zona konflik Suriah, Crimea, dan daerah kantong Baltik Rusia; Kaliningrad. Ada juga laporan bahwa sistem itu ikut dikerahkan di Libya, yang saat ini dilanda perang saudara yang mengerikan.
Dengan klaim militernya mengalahkan sistem rudal kebanggaan Rusia tersebut, AS secara tidak langsung menantang efisiensi rudal itu sendiri dengan harapan dapat memengaruhi negara-negara agar tidak membelinya.
Sementara itu, Rusia terus memasarkan sistem pertahanan mutakhir karena pangsa globalnya dalam ekspor senjata terus menyusut dengan AS menggantikan posisinya.
(min)
tulis komentar anda