AS Kalahkan Sistem Rudal S-400 Rusia dalam Latihan Perang Besar-besaran

Kamis, 17 Juni 2021 - 07:35 WIB
Sorotan dari latihan yang sedang berlangsung termasuk manuver udara oleh pesawat pembom, pesawat tempur serta pengisian bahan bakar udara di samping latihan tembakan Angkatan Laut dan kegiatan bantuan sipil kemanusiaan di Maroko.

Sebuah akun Twitter, @kmldial70, membagikan video Angkatan Darat AS yang mengeklaim area yang ditargetkan adalah wilayah militer ke-3 dan ke-4 Aljazair. Amerika menamakannya "Nehone" dan "Rowand"

SETAF-AF telah merilis video Latihan Pos Komando (CPX) yang dijalankan di sebuah fasilitas di Agadir, Maroko.

"Dua serangan dilakukan terhadap dua S-400 ini," kata seorang perwira militer di ruang pengarahan yang dikutip The Drive. "Masih menunggu penilaian kerusakan pertempuran dari serangan."

Belum diketahui aset apa yang digunakan peserta CPX untuk melakukan serangan simulasi pada sepasang S-400 SAM. Juga belum diketahui bagaimana salah satu dari negara Afrika memperoleh sistem rudal canggih itu, meski Moskow telah gencar mengekspor senjata pertahanan tersebut.

Sistem pertahanan udara S-400 Triumf-oleh NATO dinamai sebagai SA-21 Growler-terdiri dari rudal permukaan-ke-udara (SAM) jarak jauh dengan jangkauan maksimum 400 km dan beberapa elemen peluncuran. Ini adalah senjata utama dalam pertahanan anti-pesawat Rusia dengan kapasitas untuk menghancurkan jet tempur, rudal jelajah, rudal balistik, dan drone.

S-400 menjadi salah satu sistem pertahanan udara terbaik di dunia, juga dua kali lebih murah dibandingkan sistem pertahanan Patriot-2 AS. Hal itu membuatnya menarik dan gencar untuk diekspor.

Proliferasi S-400 menempatkan AS dan sekutu NATO-nya di tempat yang aneh. Rusia telah mendorong ekspor sejak mengoperasionalkan sistem pertahanan pada 2007 dan banyak negara telah menunjukkan minat.

India, China, Turki dan Belarusia merupakan deratan negara yang mengamankan kesepakatan untuk pembelian sistem pertahanan udara canggih Rusia tersebut. China sudah menerima sejumlah sistem misil itu pada 2018.

Turki juga sudah menerima pasokan sistem misil itu meski ditentang keras oleh Amerika sebagai sekutu utamanya di NATO. India diperkirakan akan menerima pengiriman pertamanya akhir tahun ini.
Halaman :
Lihat Juga :
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More