Thomas Nides, Calon Dubes Baru AS untuk Israel, Pendukung Dana bagi Palestina
Rabu, 16 Juni 2021 - 15:37 WIB
Saat menjabat sebagai wakil menteri luar negeri untuk manajemen dan sumber daya, Nides melawan upaya Partai Republik di Kongres untuk menghentikan pendanaan AS bagi badan PBB untuk pengungsi Palestina, langkah yang diambil Trump tetapi dicabut Biden.
Michael Oren, mantan duta besar Israel untuk Washington, menulis dalam buku tahun 2011 bahwa Nides pernah memanggilnya untuk berdebat dengan penuh semangat, dan secara tidak senonoh, menentang upaya Kongres menekan badan budaya PBB, UNESCO, setelah mengakui Palestina sebagai negara anggota.
Nides, menurut Oren, mengatakan dengan bahasa yang penuh warna bahwa Israel tidak akan mau menekan UNESCO karena telah berperan dalam pendidikan tentang Holocaust.
Nides, yang pencalonannya telah diisukan selama beberapa pekan, perlu dikonfirmasi Senat, di mana Demokrat memegang kendali.
Pencalonannya diumumkan dua hari setelah Benjamin Netanyahu jatuh dari kekuasaan.
Netanyahu adalah perdana menteri Israel terlama yang memiliki hubungan sulit dengan Demokrat setelah dia menentang kebijakan Obama tentang Iran.
Netanyahu juga menolak langkah untuk berdirinya negara Palestina dan bersekutu dengan Partai Republik.
Biden dengan cepat memberi selamat kepada Perdana Menteri Naftali Bennett, yang merupakan pembela setia permukiman Yahudi di Tepi Barat tetapi memerintah dalam koalisi dengan kubu sentris dan kiri.
Michael Oren, mantan duta besar Israel untuk Washington, menulis dalam buku tahun 2011 bahwa Nides pernah memanggilnya untuk berdebat dengan penuh semangat, dan secara tidak senonoh, menentang upaya Kongres menekan badan budaya PBB, UNESCO, setelah mengakui Palestina sebagai negara anggota.
Nides, menurut Oren, mengatakan dengan bahasa yang penuh warna bahwa Israel tidak akan mau menekan UNESCO karena telah berperan dalam pendidikan tentang Holocaust.
Nides, yang pencalonannya telah diisukan selama beberapa pekan, perlu dikonfirmasi Senat, di mana Demokrat memegang kendali.
Pencalonannya diumumkan dua hari setelah Benjamin Netanyahu jatuh dari kekuasaan.
Netanyahu adalah perdana menteri Israel terlama yang memiliki hubungan sulit dengan Demokrat setelah dia menentang kebijakan Obama tentang Iran.
Netanyahu juga menolak langkah untuk berdirinya negara Palestina dan bersekutu dengan Partai Republik.
Biden dengan cepat memberi selamat kepada Perdana Menteri Naftali Bennett, yang merupakan pembela setia permukiman Yahudi di Tepi Barat tetapi memerintah dalam koalisi dengan kubu sentris dan kiri.
(sya)
tulis komentar anda