Reaktor Nuklir China Bocor dan Mengeluarkan Gas, Picu Kekhawatiran
Selasa, 15 Juni 2021 - 07:37 WIB
BEIJING - Sebuah reaktor nuklir di China , yang 30 persennya dimiliki perusahaan Prancis, mengalami kebocoran yang memicu kekhawatiran. Kebocoran diketahui setelah ada penumpukan gas mulia di salah satu reaktor pembangkit listrik tenaga nuklir Taishan.
Perusahaan energi Prancis, EDF, mengatakan bahwa mereka telah mengadakan pertemuan dengan mitra China-nya setelah mengetahui adanya penumpukan gas mulia di salah satu reaktor nuklir.
Reaktor nuklir Taishan berlokasi di provinsi Guangdong di utara Hong Kong. Perusahaan milik negara, China General Nuclear Power Corp, memiliki 70 persen dari usaha patungan tersebut.
“EDF telah diberitahu tentang peningkatan konsentrasi gas mulia tertentu di sirkuit utama reaktor n°1 [nomor satu] pembangkit listrik tenaga nuklir Taishan,” kata perusahaan itu dalam sebuah pernyataan di situsnya.
"Kehadiran gas mulia tertentu di sirkuit primer adalah fenomena yang diketahui, dipelajari dan diatur dalam prosedur operasi reaktor," lanjut perusahaan tersebut.
Tidak jelas persis di mana penumpukan gas telah terjadi, membuat para ahli menggaruk-garuk kepala tentang seberapa parah masalahnya.
“Jelas ada beberapa gas yang bocor dari batang bahan bakar, tetapi apakah bejana tekan yang berisi batang bahan bakar juga gagal?,” kata Henry Sokolski, direktur eksekutif Nonproliferation Policy Education Center yang berbasis di Washington, kepada Al Jazeera yang dilansir Selasa (15/6/2021).
“Dan jika Anda benar-benar tidak beruntung, apakah bangunan penahanan itu gagal? Karena ketika bangunan penahanan gagal, radioaktivitas dapat dilepaskan ke atmosfer dan itu tidak baik," ujarnya.
Perusahaan energi Prancis, EDF, mengatakan bahwa mereka telah mengadakan pertemuan dengan mitra China-nya setelah mengetahui adanya penumpukan gas mulia di salah satu reaktor nuklir.
Reaktor nuklir Taishan berlokasi di provinsi Guangdong di utara Hong Kong. Perusahaan milik negara, China General Nuclear Power Corp, memiliki 70 persen dari usaha patungan tersebut.
“EDF telah diberitahu tentang peningkatan konsentrasi gas mulia tertentu di sirkuit utama reaktor n°1 [nomor satu] pembangkit listrik tenaga nuklir Taishan,” kata perusahaan itu dalam sebuah pernyataan di situsnya.
"Kehadiran gas mulia tertentu di sirkuit primer adalah fenomena yang diketahui, dipelajari dan diatur dalam prosedur operasi reaktor," lanjut perusahaan tersebut.
Tidak jelas persis di mana penumpukan gas telah terjadi, membuat para ahli menggaruk-garuk kepala tentang seberapa parah masalahnya.
“Jelas ada beberapa gas yang bocor dari batang bahan bakar, tetapi apakah bejana tekan yang berisi batang bahan bakar juga gagal?,” kata Henry Sokolski, direktur eksekutif Nonproliferation Policy Education Center yang berbasis di Washington, kepada Al Jazeera yang dilansir Selasa (15/6/2021).
“Dan jika Anda benar-benar tidak beruntung, apakah bangunan penahanan itu gagal? Karena ketika bangunan penahanan gagal, radioaktivitas dapat dilepaskan ke atmosfer dan itu tidak baik," ujarnya.
tulis komentar anda