Cerita Eks Bos Mossad Curi Arsip Nuklir Iran: Libatkan 20 Agen, Pecahkan 30 Brankas
Sabtu, 12 Juni 2021 - 11:21 WIB
TEL AVIV - Yossi Cohen, mantan kepala bada mata-mata Mossad Israel, memberikan wawancara bocoran tentang operasinya terhadap Iran . Salah satu materi yang dia bocorkan adalah tentang pencurian arsip nuklir Teheran.
Pencurian arsip penting berskala besar itu dimulai dari penggerebekan sebuah gudang pada 2018 dan para agen Mossad mengangkut puluhan ribu dokumen ke luar dari Iran menuju ke Israel.
Dalam wawancara itu, Cohen juga mengisyaratkan keterlibatan Israel dalam penghancuran fasilitas nuklir Iran di Natanz, dan pembunuhan seorang ilmuwan nuklir.
Cohen pensiun sebagai kepala Mossad minggu lalu.
Dia berbicara kepada jurnalis Ilana Dayan di program dokumenter Uvda di Channel 12, yang disiarkan di televisi Israel tersebut pada Kamis malam.
Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu menunjuk Cohen sebagai kepala Mossad pada akhir 2015. Dia bergabung dengan agensi tersebut pada tahun 1982 setelah belajar di sebuah universitas di London.
Cohen mengatakan kepada program tersebut bahwa dia memiliki ratusan paspor sepanjang karirenya.
Saat-saat yang paling mengungkapkan dalam wawancara adalah tentang pencurian arsip nuklir Iran.
Pencurian arsip penting berskala besar itu dimulai dari penggerebekan sebuah gudang pada 2018 dan para agen Mossad mengangkut puluhan ribu dokumen ke luar dari Iran menuju ke Israel.
Dalam wawancara itu, Cohen juga mengisyaratkan keterlibatan Israel dalam penghancuran fasilitas nuklir Iran di Natanz, dan pembunuhan seorang ilmuwan nuklir.
Cohen pensiun sebagai kepala Mossad minggu lalu.
Dia berbicara kepada jurnalis Ilana Dayan di program dokumenter Uvda di Channel 12, yang disiarkan di televisi Israel tersebut pada Kamis malam.
Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu menunjuk Cohen sebagai kepala Mossad pada akhir 2015. Dia bergabung dengan agensi tersebut pada tahun 1982 setelah belajar di sebuah universitas di London.
Cohen mengatakan kepada program tersebut bahwa dia memiliki ratusan paspor sepanjang karirenya.
Saat-saat yang paling mengungkapkan dalam wawancara adalah tentang pencurian arsip nuklir Iran.
tulis komentar anda