Korut Bantah Kim Jong-un Kirim Surat Bagus kepada Trump
Senin, 20 April 2020 - 14:07 WIB
Pemerintah Korea Utara (Korut) membantah klaim Presiden Amerika Serikat (AS) Donald John Trump bahwa dia mendapat kiriman surat yang bagus dari pemimpin Korea Utara Kim Jong-un. Bantahan ini disampaikan Kementerian Luar Negeri setempat.
Kementerian itu, seperti dikutip The New York Times, Senin (20/4/2020), mengaanggap pernyataan Presiden Trump itu sebagai "cerita yang tidak berdasar".
"Hubungan antara para pemimpin puncak (Korea Utara) dan AS bukan masalah yang akan diambil hanya untuk pengalihan atau harus disalahgunakan untuk memenuhi tujuan egois," kata kementerian tersebut.
"Tidak ada surat yang baru-baru ini ditujukan kepada presiden AS oleh kepemimpinan tertinggi," lanjut kementerian tersebut."Dia bisa merujuk pada surat-surat pribadi yang telah dipertukarkan di masa lalu, kami tidak yakin."
"Kami akan melihat masalah ini untuk melihat apakah kepemimpinan AS mencari sesuatu untuk memberi makan cerita yang tidak dibagikan ke media," imbuh para pejabat Korea Utara.
Pernyataan bantahan itu muncul setelah Trump mengatakan kepada wartawan dalam konferensi pers Gedung Putih pada Sabtu lalu tentang wabah virus corona baru (Covid-19) bahwa dia baru-baru ini menerima "catatan bagus" dari pemimpin Korea Utara dan mengklaim bahwa kedua negara akan berperang seandainya jika dirinya kalah dari Hillary Clinton dalam pemilihan presiden 2016.
“Saya menerima surat yang bagus darinya baru-baru ini. Itu catatan yang bagus. Saya pikir kami baik-baik saja," kata Trump. "Jadi, jika saya tidak terpilih sekarang, Anda akan berperang dengan Korea Utara," paparnya.
Trump dan Kim bertemu berkali-kali pada 2018 dan 2019, tetapi pembicaraan terhenti dalam beberapa bulan terakhir ketika kedua pemimpin itu menemui jalan buntu dalalam perundingan denuklirisasi.
Pertemuan terbaru kedua pemimpin terjadi pada Juni tahun lalu, ketika Trump menjadi presiden pertama AS yang bertemu dengan Kim Jong-un di zona demiliterisasi (DMZ) dan menyeberang ke Korea Utara.
Kementerian itu, seperti dikutip The New York Times, Senin (20/4/2020), mengaanggap pernyataan Presiden Trump itu sebagai "cerita yang tidak berdasar".
"Hubungan antara para pemimpin puncak (Korea Utara) dan AS bukan masalah yang akan diambil hanya untuk pengalihan atau harus disalahgunakan untuk memenuhi tujuan egois," kata kementerian tersebut.
"Tidak ada surat yang baru-baru ini ditujukan kepada presiden AS oleh kepemimpinan tertinggi," lanjut kementerian tersebut."Dia bisa merujuk pada surat-surat pribadi yang telah dipertukarkan di masa lalu, kami tidak yakin."
"Kami akan melihat masalah ini untuk melihat apakah kepemimpinan AS mencari sesuatu untuk memberi makan cerita yang tidak dibagikan ke media," imbuh para pejabat Korea Utara.
Pernyataan bantahan itu muncul setelah Trump mengatakan kepada wartawan dalam konferensi pers Gedung Putih pada Sabtu lalu tentang wabah virus corona baru (Covid-19) bahwa dia baru-baru ini menerima "catatan bagus" dari pemimpin Korea Utara dan mengklaim bahwa kedua negara akan berperang seandainya jika dirinya kalah dari Hillary Clinton dalam pemilihan presiden 2016.
“Saya menerima surat yang bagus darinya baru-baru ini. Itu catatan yang bagus. Saya pikir kami baik-baik saja," kata Trump. "Jadi, jika saya tidak terpilih sekarang, Anda akan berperang dengan Korea Utara," paparnya.
Trump dan Kim bertemu berkali-kali pada 2018 dan 2019, tetapi pembicaraan terhenti dalam beberapa bulan terakhir ketika kedua pemimpin itu menemui jalan buntu dalalam perundingan denuklirisasi.
Pertemuan terbaru kedua pemimpin terjadi pada Juni tahun lalu, ketika Trump menjadi presiden pertama AS yang bertemu dengan Kim Jong-un di zona demiliterisasi (DMZ) dan menyeberang ke Korea Utara.
(min)
tulis komentar anda