Israel Izinkan Pawai di Yerusalem, Bayang-bayang Bentrokan Baru Menyeruak
Rabu, 09 Juni 2021 - 19:48 WIB
YERUSALEM - Pemerintah Israel menyetujui pawai kontroversial yang digagas oleh kelompok nasionalis sayap kanan Yahudi dengan rute melalui Yerusalem Timur yang diduduki pada minggu depan. Demikian pernyataan yang dikeluarkan kantor Perdana Menteri Benjamin Netanyahu .
"Pawai akan diadakan pada Selasa, 15 Juni," kata pernyataan itu, seraya menambahkan bahwa kabinet telah menyetujui keputusan tersebut dan acara tersebut akan diadakan dalam format yang disepakati oleh polisi dan penyelenggara, seperti dikutip dari Al Araby, Rabu (9/6/2021).
Penyelenggara sehari sebelumnya telah membatalkan pawai, yang semula dijadwalkan berlangsung pada hari Kamis, karena ditentang oleh polisi Israel karena rute yang dipilih.
Selain itu, seorang pejabat tinggi Hamas memperingatkan Israel agar tidak membiarkan pawai itu mendekati Yerusalem timur dan kompleks Masjid Al-Aqsa .
Apa yang disebut March of the flags itu sendiri akan berlangsung pada hari Kamis dan dilanjutkan melalui titik-titik yang menjadi hotspot di Yerusalem timur yang diduduki Israel.
Berita pembatalannya datang ketika Khalil Hayya, seorang tokoh senior dari kelompok Palestina Hamas , memperingatkan pawai itu dapat memicu kekerasan baru. Tidak jelas apakah pembatalan itu terkait dengan pernyataannya.
Pihak penyelenggara yang berasal dari kelompok sayap kanan menggambarkan pawai sebagai demonstrasi rutin dari kebebasan berekspresi, tetapi banyak kritikus khawatir itu bisa memicu ketegangan yang sudah meradang, yang terjadi sebagai akibat dari pengusiran paksa Israel terhadap warga Palestina di lingkungan Yerusalem Timur Sheikh Jarrah dan Silwan.
"Pawai akan diadakan pada Selasa, 15 Juni," kata pernyataan itu, seraya menambahkan bahwa kabinet telah menyetujui keputusan tersebut dan acara tersebut akan diadakan dalam format yang disepakati oleh polisi dan penyelenggara, seperti dikutip dari Al Araby, Rabu (9/6/2021).
Penyelenggara sehari sebelumnya telah membatalkan pawai, yang semula dijadwalkan berlangsung pada hari Kamis, karena ditentang oleh polisi Israel karena rute yang dipilih.
Selain itu, seorang pejabat tinggi Hamas memperingatkan Israel agar tidak membiarkan pawai itu mendekati Yerusalem timur dan kompleks Masjid Al-Aqsa .
Apa yang disebut March of the flags itu sendiri akan berlangsung pada hari Kamis dan dilanjutkan melalui titik-titik yang menjadi hotspot di Yerusalem timur yang diduduki Israel.
Berita pembatalannya datang ketika Khalil Hayya, seorang tokoh senior dari kelompok Palestina Hamas , memperingatkan pawai itu dapat memicu kekerasan baru. Tidak jelas apakah pembatalan itu terkait dengan pernyataannya.
Pihak penyelenggara yang berasal dari kelompok sayap kanan menggambarkan pawai sebagai demonstrasi rutin dari kebebasan berekspresi, tetapi banyak kritikus khawatir itu bisa memicu ketegangan yang sudah meradang, yang terjadi sebagai akibat dari pengusiran paksa Israel terhadap warga Palestina di lingkungan Yerusalem Timur Sheikh Jarrah dan Silwan.
(ian)
tulis komentar anda