United Beli 15 Pesawat Supersonik Baru, London-New York Hanya 3,5 Jam
Minggu, 06 Juni 2021 - 06:06 WIB
"Untuk terbang supersonik, Anda akan membutuhkan lebih banyak tenaga, Anda akan membutuhkan lebih banyak bahan bakar," papar Kathy Savitt, kepala komersial Boom, kepada BBC.
Tapi dia mengharapkan Overture dapat dioperasikan sebagai "pesawat tanpa karbon".
Bisakah perjalanan supersonik benar-benar ramah lingkungan? Inti dari rencana Boom adalah Overture dijalankan sepenuhnya dengan bahan bakar penerbangan berkelanjutan (Saf).
“Bahan bakar itu bisa berupa biodiesel mewah yang terbuat dari segala sesuatu mulai dari limbah lemak hewani dari industri pertanian hingga tanaman berenergi tinggi yang ditanam secara khusus,” ungkap Dr Guy Gratton, profesor penerbangan dan lingkungan di Universitas Cranfield.
“Tapi satu masalah besar adalah dunia sangat jauh dari kapasitas produksi yang dibutuhkan untuk menghasilkan biofuel yang cukup untuk menggerakkan seluruh industri penerbangan,” ujar dia.
Boom memprediksi proses "power-to-liquid" di mana energi terbarukan seperti tenaga angin digunakan untuk menghasilkan bahan bakar cair, akan menutupi kekurangan tersebut.
"Kami berharap itu dikomersialkan jauh sebelum dibutuhkan untuk tujuan kita," ungkap Raymond Russell dari Boom.
"Ada miliaran dolar dari komitmen dan investasi maskapai penerbangan di seluruh sektor ini," ujar dia.
Tapi hal itu tetap menjadi industri yang perlu ditingkatkan. "Bisakah Anda tiba-tiba menemukan tambahan pasokan listrik berkelanjutan yang sangat besar dengan harga terjangkau?" tanya Dr Gratton.
"Saya tidak mengatakan itu tidak bisa dilakukan. Itu mungkin bisa dilakukan tetapi belum dilakukan," ujar dia.
Tapi dia mengharapkan Overture dapat dioperasikan sebagai "pesawat tanpa karbon".
Bisakah perjalanan supersonik benar-benar ramah lingkungan? Inti dari rencana Boom adalah Overture dijalankan sepenuhnya dengan bahan bakar penerbangan berkelanjutan (Saf).
“Bahan bakar itu bisa berupa biodiesel mewah yang terbuat dari segala sesuatu mulai dari limbah lemak hewani dari industri pertanian hingga tanaman berenergi tinggi yang ditanam secara khusus,” ungkap Dr Guy Gratton, profesor penerbangan dan lingkungan di Universitas Cranfield.
“Tapi satu masalah besar adalah dunia sangat jauh dari kapasitas produksi yang dibutuhkan untuk menghasilkan biofuel yang cukup untuk menggerakkan seluruh industri penerbangan,” ujar dia.
Boom memprediksi proses "power-to-liquid" di mana energi terbarukan seperti tenaga angin digunakan untuk menghasilkan bahan bakar cair, akan menutupi kekurangan tersebut.
"Kami berharap itu dikomersialkan jauh sebelum dibutuhkan untuk tujuan kita," ungkap Raymond Russell dari Boom.
"Ada miliaran dolar dari komitmen dan investasi maskapai penerbangan di seluruh sektor ini," ujar dia.
Tapi hal itu tetap menjadi industri yang perlu ditingkatkan. "Bisakah Anda tiba-tiba menemukan tambahan pasokan listrik berkelanjutan yang sangat besar dengan harga terjangkau?" tanya Dr Gratton.
"Saya tidak mengatakan itu tidak bisa dilakukan. Itu mungkin bisa dilakukan tetapi belum dilakukan," ujar dia.
Lihat Juga :
tulis komentar anda