Dukung Teori Kebocoran Laboratorium Wuhan, Eks Bos CDC Dapat Ancaman Pembunuhan

Jum'at, 04 Juni 2021 - 10:56 WIB
Mantan Direktur CDC era Presiden Donald Trump mengaku mendapat ancaman pembunuhan karena mendukung teori virus COVID-19 berasal dari lab virologi Wuhan. Foto/Sunday Guardian
WASHINGTON - Mantan kepala Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC) Amerika Serikat (AS), Robert Redfield, mengungkapkan dirinya menerima ancaman pembunuhan karena mendukung teori bahwa virus Corona baru penyebab COVID-19 berasal dari kebocoran laboratorium virologi di Wuhan , China .

Berbicara kepada Vanity Fair, Redfield mengatakan ancaman itu dimulai pada Maret setelah dia yakin virus itu berasal dari laboratorium. Pernyataan itu, yang dia tekankan pada saat itu hanyalah sebuah opini dan dia tidak memberikan bukti, muncul saat wawancara dengan CNN.

"Saya berpandangan bahwa saya masih berpikir bahwa etiologi yang paling mungkin dari patologi ini di Wuhan berasal dari laboratorium. Anda tahu, melarikan diri," kata Redfield kepada kepala koresponden medis jaringan itu, Sanjay Gupta.



"Orang lain tidak percaya itu. Tidak apa-apa. Ilmu pengetahuan pada akhirnya akan menemukannya," imbuhnya seperti dikutip dari Newsweek, Jumat (4/6/2021).

Redfield, yang memimpin CDC di bawah pemerintahan mantan Presiden Donald Trump dari 2018 hingga 2021, mengatakan kepada Vanity Fair bahwa ia diduga menjadi sasaran pembunuhan dari rekan sesama ilmuwan atas pernyataannya itu.

"Saya diancam dan dikucilkan karena mengajukan hipotesis lain," katanya.

"Saya mengharapkannya dari politisi. Saya tidak mengharapkannya dari sains," imbuhnya.

Asal-usul virus COVID-19 telah menjadi topik yang diperdebatkan secara luas sejak dimulainya pandemi pada Maret 2020, menyebabkan meningkatnya ketegangan antara AS dan China.

Kemungkinan bahwa virus SARS-CoV-2 muncul dari laboratorium telah ditolak oleh para ilmuwan pada awal-awal wabah. Dugaan ini didengung-dengungkan oleh Trump.

Awal tahun ini, tim Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) yang pergi ke Wuhan untuk menyelidiki masalah ini mengatakan teori bahwa virus itu keluar karena kecelakaan laboratorium sangat tidak mungkin dan kemungkinan besar berasal dari kelelawar dan melompat ke manusia melalui inang hewan perantara.

Teori kebocoran laboratorium telah mendapatkan daya tarik dalam beberapa pekan terakhir di tengah laporan baru, termasuk satu dari Wall Street Journal tentang laporan intelijen AS yang menyebut tiga peneliti di Institut Virologi Wuhan jatuh sakit pada November 2019 dan dirawat di rumah sakit.



Presiden Joe Biden kemudian pada 26 Mei mengumumkan bahwa ia meminta komunitas intelijen untuk menggandakan upaya mereka mengumpulkan dan menganalisis informasi yang dapat membawa lebih dekat pada kesimpulan definitif tentang asal-usul COVID-19.



Dr. Anthony Fauci, pakar penyakit menular terkemuka AS, mengatakan kepada CNN pada hari Kamis bahwa ia masih percaya kemungkinan besar asal (COVID-19) adalah dari spesies hewan ke manusia.

"Tetapi saya tetap berpikiran terbuka bahwa jika ada kemungkinan berasal dari yang lain, mungkin ada alasan lain, itu bisa jadi kebocoran laboratorium," imbuhnya.

Trump pun menyinggung kembali tudingannya terkait hal ini lewat sebuah pernyataan.

"Sekarang semua orang, bahkan yang disebut 'musuh', mulai mengatakan bahwa Presiden Trump benar tentang Virus China yang berasal dari Lab Wuhan," katanya.

(ian)
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More