Biden Hapus Kebijakan Anti Migran, Trump Mencak-mencak

Kamis, 03 Juni 2021 - 13:26 WIB


Biden mengizinkan semua anak di bawah umur tanpa pendamping untuk tinggal. Jumlah migran anak yang tiba tanpa orang tua mereka kemudian melonjak ke tingkat tertinggi yang belum pernah terjadi sebelumnya, dan ketidakmampuan pemerintah untuk memproses banjir anak-anak menyebabkan kondisi yang menyedihkan di fasilitas penahanan perbatasan. Ironisnya, Mayorkas mengecam pemisahan keluarga migran sebagai contoh paling kuat dan memilukan dari kekejaman era Trump, tetapi kebijakan Biden telah menyebabkan keluarga berpisah secara sukarela.

"Pemerintahan Biden mewarisi perbatasan paling aman dalam sejarah, dan mereka mengubahnya menjadi bencana perbatasan terbesar dalam sejarah," kata Trump.

"Perbatasan kami sekarang dijalankan oleh kartel, penjahat, dan anjing hutan," imbuhnya.

"Imigran ilegal, anggota geng dan obat-obatan mematikan mengalir tidak seperti sebelumnya. Tidak hanya imigran ilegal ditangkap dan dibebaskan, mereka juga ditempatkan di hotel dengan biaya pembayar pajak," katanya.



Gubernur Texas Greg Abbott mengeluarkan deklarasi bencana pada hari Selasa, membebaskan lebih banyak sumber daya negara untuk memerangi kegiatan kriminal yang berasal dari krisis perbatasan Biden. Dia mengatakan polisi negara bagian akan menegakkan semua undang-undang federal dan negara bagian di sepanjang perbatasan Texas-Meksiko, termasuk yang menentang pelanggaran, penyelundupan dan perdagangan manusia.

Dia juga menghentikan perizinan fasilitas penitipan anak dengan kontrak federal untuk melindungi atau menahan orang asing ilegal.

"Kebijakan perbatasan terbuka Presiden Biden telah membuka jalan bagi geng dan kartel berbahaya, penyelundup manusia, dan obat-obatan mematikan, seperti fentanil, untuk masuk ke komunitas kita," kata Abbott.

"Sementara itu, pemilik tanah di sepanjang perbatasan melihat properti mereka rusak dan dirusak setiap hari sementara pemerintahan Biden tidak melakukan apa pun untuk melindungi mereka," tukasnya.
Halaman :
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More