Peningkatan Produksi Minyak di Iran Perkuat Keamanan dan Kekuatan Politik
Selasa, 01 Juni 2021 - 04:05 WIB
TEHERAN - Peningkatan produksi minyak Iran akan mendorong kekuatan politik negara itu. Menteri Perminyakan Iran Bijan Zanganeh mengatakan Teheran dan kekuatan dunia mengejar pembicaraan untuk mencabut sanksi Amerika Serikat (AS) yang telah menghentikannya memompa mendekati kapasitas sejak 2018.
“Meningkatkan kapasitas produksi minyak Iran meningkatkan keamanan dan kekuatan politik Iran. Minyak bukan hanya kekuatan ekonomi," ungkap Zanganeh, dikutip website SHANA.
“Produksi minyak Iran dapat dengan mudah mencapai 6,5 juta barel per hari (bph) ketika sanksi AS dicabut,” papar dia.
Mantan Presiden AS Donald Trump membatalkan kesepakatan nuklir Iran 2015 dengan enam kekuatan tiga tahun lalu dan menerapkan kembali sanksi yang telah melumpuhkan ekonomi Iran yang bergantung pada minyak.
Otoritas Iran mengatakan sanksi hanya menunda momen saat Teheran akan menghasilkan minyak dalam cadangan besarnya, yang pada akhirnya akan dibutuhkan dunia.
Setiap peningkatan pasokan Iran akan berada di atas tambahan barel yang sudah diharapkan dari Organisasi Negara Pengekspor Minyak dan sekutunya, atau OPEC +, yang berencana mengembalikan sekitar 2 juta barel per hari produksi hingga Juli.
“Meningkatkan kapasitas produksi minyak Iran meningkatkan keamanan dan kekuatan politik Iran. Minyak bukan hanya kekuatan ekonomi," ungkap Zanganeh, dikutip website SHANA.
“Produksi minyak Iran dapat dengan mudah mencapai 6,5 juta barel per hari (bph) ketika sanksi AS dicabut,” papar dia.
Baca Juga
Mantan Presiden AS Donald Trump membatalkan kesepakatan nuklir Iran 2015 dengan enam kekuatan tiga tahun lalu dan menerapkan kembali sanksi yang telah melumpuhkan ekonomi Iran yang bergantung pada minyak.
Otoritas Iran mengatakan sanksi hanya menunda momen saat Teheran akan menghasilkan minyak dalam cadangan besarnya, yang pada akhirnya akan dibutuhkan dunia.
Setiap peningkatan pasokan Iran akan berada di atas tambahan barel yang sudah diharapkan dari Organisasi Negara Pengekspor Minyak dan sekutunya, atau OPEC +, yang berencana mengembalikan sekitar 2 juta barel per hari produksi hingga Juli.
(sya)
Lihat Juga :
tulis komentar anda