Ribuan Orang Penuhi Jalanan Washington, Desak AS Hentikan Bantuan pada Israel
Minggu, 30 Mei 2021 - 17:28 WIB
WASHINGTON - Lebih dari 1.000 memenuhi jalanan kota Washington, Amerika Serikat (AS) . Mereka berkumpul untuk mendukung Palestina dan menyerukan diakhirinya bantuan AS untuk Israel.
Demonstrasi itu digelar di Lincoln Memorial, yang berlokasi tidak jauh dari Gedung Putih. l
"Kami berharap untuk mengirim pesan yang jelas kepada pemerintah AS, bahwa hari-hari untuk mendukung negara Israel tanpa dampak telah berakhir," kata salah seorang demonstran bernama Sharif Silmi.
"Kami akan melawan politisi mana pun yang terus mendanai senjata ke Israel. Kami akan menentang mereka, kami akan memberikan suara menentang mereka, kami akan mendanai lawan-lawan mereka, sampai kami mengeluarkan mereka dari jabatan," sambungnya pengacara berusia 39 tahun itu.
Lama Alahmad, warga Virginia keturunan Palestina, mengatakan opini publik AS berpihak pada perjuangan Palestina.
"Ada perubahan besaryang terjadi di AS sehubungan dengan perjuangan Palestina mencari tanah air yang berdaulat. Kami hanya ingin dunia menyadari bahwa kami adalah manusia. Kami bukan teroris," ujarnya, seperti dilansir Sputnik.
Sepakat dengan Alahmad, Silmi menegaskan, saat ini terdapat penolakan yang terus meluas terhadap bagaimana Israel memperlakukan Palestina, yang dia persamakan dengan apartheid di Afrika Selatan.
“Orang-orang sekarang telah bangun dan kami melawan. Baik pemuda Yahudi, pemuda Muslim, pemuda kulit hitam, kulit putih muda, ada pergeseran generasi. Dan orang-orang bekerja lintas kelompok etnis, kelompok ras, untuk bekerja demi perubahan dan kebebasan dan pembebasan bagi rakyat Palestina," imbuh Silmi.
ReplyForward
Demonstrasi itu digelar di Lincoln Memorial, yang berlokasi tidak jauh dari Gedung Putih. l
"Kami berharap untuk mengirim pesan yang jelas kepada pemerintah AS, bahwa hari-hari untuk mendukung negara Israel tanpa dampak telah berakhir," kata salah seorang demonstran bernama Sharif Silmi.
"Kami akan melawan politisi mana pun yang terus mendanai senjata ke Israel. Kami akan menentang mereka, kami akan memberikan suara menentang mereka, kami akan mendanai lawan-lawan mereka, sampai kami mengeluarkan mereka dari jabatan," sambungnya pengacara berusia 39 tahun itu.
Lama Alahmad, warga Virginia keturunan Palestina, mengatakan opini publik AS berpihak pada perjuangan Palestina.
"Ada perubahan besaryang terjadi di AS sehubungan dengan perjuangan Palestina mencari tanah air yang berdaulat. Kami hanya ingin dunia menyadari bahwa kami adalah manusia. Kami bukan teroris," ujarnya, seperti dilansir Sputnik.
Sepakat dengan Alahmad, Silmi menegaskan, saat ini terdapat penolakan yang terus meluas terhadap bagaimana Israel memperlakukan Palestina, yang dia persamakan dengan apartheid di Afrika Selatan.
“Orang-orang sekarang telah bangun dan kami melawan. Baik pemuda Yahudi, pemuda Muslim, pemuda kulit hitam, kulit putih muda, ada pergeseran generasi. Dan orang-orang bekerja lintas kelompok etnis, kelompok ras, untuk bekerja demi perubahan dan kebebasan dan pembebasan bagi rakyat Palestina," imbuh Silmi.
ReplyForward
(ian)
tulis komentar anda