Belarusia: Informasi Ancaman Bom pada Ryanair Datang dari Swiss
Rabu, 26 Mei 2021 - 23:53 WIB
MINKS - Belarusia mengatakan bahwa informasi adanya bom di dalam pesawat Ryanair yang dialihkan penerbanganya ke Minks dari datang dari Swiss. Pengalihan pesawat itu mendapat kecaman dari Uni Eropa (UE), di mana Brusselnya menyebutnya sebagai pembajakan oleh negara.
Presiden Belarusia, Alexander Lukashenko. seperti dilansir Anadolu Agency pada Rabu (26/5/2021), mengatakan pesawat itu dialihkan saat terbang di atas area yang dekat dengan Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir Belarusia.
Seperti diketahui, pesawat Ryanair yang terbang dari Yunani menuju Lithuania mendarat di ibu kota Belarusia, Minsk karena ancaman bom. Jet tempur Belarusia dikerahkan untuk mengawal pesawat itu.
Namun, UE tidak mempercayai klaim Belarusia itu. Penyebabnya adalah keberadaan Roman Protasevich, seorang jurnalis dan merupakan tokoh oposisi Belarusia ada di dalam pesawat itu, di mana dia dan beberapa orang lainnya langsung ditangkap tidak lama setelah pesawat itu mendarat di Minks.
Sebelumnya, Belarusia menyebut bahwa ancaman bom dalam pesawat itu datang dari Hamas.
Pihak berwenang Belarusia kemarin merilis apa yang mereka katakan sebagai teks peringatan bom, sebagai upaya berusaha meredakan protes internasional.
"Kami, tentara Hamas, menuntut agar Israel menghentikan tembakan di Jalur Gaza. Kami menuntut Uni Eropa (UE) menarik dukungannya untuk Israel dalam perang ini. Ada bom di pesawat itu. Kalau tidak menuruti tuntutan kami, bom itu akan meledak di Vilnius pada 23 Mei," bunyi teks peringatan yang dirilis oleh Kementerian Transportasi Belarusia.
Juru bicara, Hamas Fawzi Barhoum kemudian membantah kelompoknya memiliki pengetahuan atau koneksi dalam insiden tersebut.
"Kami tidak menggunakan metode ini, yang dapat dilakukan oleh beberapa pihak yang mencurigakan yang bertujuan untuk menjelekkan Hamas dan menggagalkan simpati dunia terhadap rakyat Palestina kami dan perlawanan sah mereka," ujarnya
Presiden Belarusia, Alexander Lukashenko. seperti dilansir Anadolu Agency pada Rabu (26/5/2021), mengatakan pesawat itu dialihkan saat terbang di atas area yang dekat dengan Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir Belarusia.
Seperti diketahui, pesawat Ryanair yang terbang dari Yunani menuju Lithuania mendarat di ibu kota Belarusia, Minsk karena ancaman bom. Jet tempur Belarusia dikerahkan untuk mengawal pesawat itu.
Namun, UE tidak mempercayai klaim Belarusia itu. Penyebabnya adalah keberadaan Roman Protasevich, seorang jurnalis dan merupakan tokoh oposisi Belarusia ada di dalam pesawat itu, di mana dia dan beberapa orang lainnya langsung ditangkap tidak lama setelah pesawat itu mendarat di Minks.
Sebelumnya, Belarusia menyebut bahwa ancaman bom dalam pesawat itu datang dari Hamas.
Pihak berwenang Belarusia kemarin merilis apa yang mereka katakan sebagai teks peringatan bom, sebagai upaya berusaha meredakan protes internasional.
"Kami, tentara Hamas, menuntut agar Israel menghentikan tembakan di Jalur Gaza. Kami menuntut Uni Eropa (UE) menarik dukungannya untuk Israel dalam perang ini. Ada bom di pesawat itu. Kalau tidak menuruti tuntutan kami, bom itu akan meledak di Vilnius pada 23 Mei," bunyi teks peringatan yang dirilis oleh Kementerian Transportasi Belarusia.
Juru bicara, Hamas Fawzi Barhoum kemudian membantah kelompoknya memiliki pengetahuan atau koneksi dalam insiden tersebut.
"Kami tidak menggunakan metode ini, yang dapat dilakukan oleh beberapa pihak yang mencurigakan yang bertujuan untuk menjelekkan Hamas dan menggagalkan simpati dunia terhadap rakyat Palestina kami dan perlawanan sah mereka," ujarnya
(ian)
Lihat Juga :
tulis komentar anda